Mataram (Inside Lombok) – Pendistribusian bantuan pangan berupa beras sempat terhenti karena pemilu. Mengingat tahapan pencoblosan pemilu sudah rampung, program bantuan yang ditujukan untuk meringankan beban masyarakat atas mahalnya harga kebutuhan pokok itu diharapkan bisa dilanjutkan kembali.
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat penerima bisa lanjutkan kembali. Karena tidak ada tendesi politik dalam penyaluran bantuan pangan terutama beras kepada masyarakat.
“Hal-hal seperti itu kita tidak berpikir tendensi politik apapun. Kita ingin mensejahterakan masyarakat,” katanya. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat yaitu beras sebanyak 10 kilogram per kelompok penerima melalui Dinas Ketahanan Pangan masing-masing kabupaten/kota.
Pada Januari lalu, bantuan sudah direalisasikan kepada masyarakat. Namun setelah masuk masa kampanye bantuan tersebut dihentikan hingga pemilu selesai. “Sumbernya entah bapang (bantuan pangan, Red) atau apa yang penting kita mengatasi kesusahan masyarakat yang sekarang terdampak dari harga beras ini,” katanya.
Dampak kenaikan harga ini, pemda berusaha memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok. Bahkan pemerintah pusat sudah memerintahkan masing-masing pemda untuk menyiapkan anggaran belanja tak terduga (BTT).
“BTT ini nanti apabila overheat kenaikan harga komoditi maka melakukan langkah-langkah untuk menggunakan dana kedaruratan BTT,” ujarnya. Penyiapan anggaran BTT ini sebagai bentuk antisipasi pemda untuk mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat terutama persoalan harga kebutuhan pokok tersebut. “Jangan ada gejolak terkait dengan kepentingan dan hajat hidup rakyat,” lanjut Gita. (azm)