Lombok Utara (Inside Lombok) – Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Utara berhasil menindak ratusan pelanggar lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani 2024. Diantara sejumlah pelanggaran, pengendara yang tidak menggunakan helm mendominasi.
Kasat Lantas Polres Lombok Utara, Iptu Bambang Tedy Supriyanto menjelaskan ada 353 pelanggaran yang ditindak pihaknya, meningkat 34 persen dibanding periode 2023 lalu. Lain halnya dengan teguran yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 537 teguran, dan sekarang hanya 323 teguran.
“Minggu pertama itu kita lebih kedepannya preventifnya (pencegahan), minggu kedua penindakan. Untuk jenis pelanggaran yang mendominasi masih tidak menggunakan helm sebanyak 148 pelanggaran,” ungkapnya, Senin (28/10).
Selanjutnya ada berkendara di bawah umur itu sebanyak 18 pelanggar, dan berboncengan lebih dari satu sebanyak 19 pelanggar. Serta kelengkapan surat-surat 120 pelanggar. Tentunya, kendaraan roda dua paling banyak yang terjaring operasi zebra rinjani, dengan titik lokasi penilangan kurang lebih 10 lokasi. “Kalau kita melihat secara kasat mata banyak sekali yang tidak menggunakan helm, pengendara dibawah umur. Tapi sudah ada upaya-upaya yang kita lakukan,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan, terutama pada anak dibawah umur yang membawa kendaraan roda dua. Yakni memasangkan banner himbauan menggunakan helm jika ke sekolah. Pemasangan banner imbauan ini dilakukan di setiap sekolah di Lombok Utara. Terutama pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Tapi tetap saja anak yang belum cukup umur dan tidak memiliki SIM tidak boleh mengendarai sepeda motor. Itu juga kita himbau disekolah dan kita selipkan jika ada pertemuan orang tua,” bebernya.
Di sisi lain, selama pelaksanaan operasi zebra rinjani 2024 untuk laka lantas mengalami kenaikan 1 persen dibanding tahun lalu. Pada tahun lalu laka lantas ada 2 kejadian, sedangkan tahun ini ada 3 kejadian. Diantaranya 1 meninggal dunia dan 4 orang luka ringan, dengan jenis ranmor yang terlibat laka sepeda motor 3, pickup 1. Di mana penyebabnya karena human error. “Untuk meminimal laka lantas kita juga pasang banner, himbauan kurangi kecepatan dan lebih berhati hati. Di beberapa titik yang rawan terjadi kecelakaan,” demikian. (dpi)