Lombok Barat (Inside Lombok) – Ratusan wisatawan mancanegara (wisman) masih memadati Pelabuhan Lembar hingga Kamis (14/03) siang pukul 11.30 Wita. Sebelumnya penyeberangan Lembar – Bali memang ditutup sementara sejak Rabu (13/03) sore hingga Kamis pagi lantaran cuaca buruk yang terjadi.
Ratusan turis itu harusnya menyeberang menggunakan kapal cepat dari Tiga Gili di Lombok Utara menuju Bali. Namun, dialihkan ke Pelabuhan Lembar agar bisa menggunakan kapal yang dinilai lebih aman untuk menyeberang dalam kondisi angin kencang dan gelombang tinggi seperti yang sedang terjadi.
“Saya di sini (Pelabuhan Lembar) sudah menunggu 6 jam, menunggu penyebrangan yang ke Bali dibuka,” ujar Anton, salah seorang wisatawan asal Belarus saat ditemui di Lembar, Kamis (14/03/2024).
Ia mengaku sudah sepekan berlibur di Lombok, dan saat hendak bertolak menuju Bali penyebrangan kapal cepat justru ditutup akibat cuaca buruk yang terjadi. Meski begitu, Anton dan wisman lainnya terlihat cukup menikmati momen menunggu penyebrangan itu.
Meski cuaca di sekitar dermaga Pelabuhan Lembar cukup panas, beberapa di antara penumpang kapal yang menunggu penyeberangan dibuka ada yang asyik bermain gitar, menikmati buah potong, kopi, nasi bungkus, hingga bercengkrama dengan para pedagang asongan di Pelabuhan Lembar.
General Manager PT ASDP Lembar, Agus Djoko Triyanto mengakui para wisman telah berada di pelabuhan sejak Rabu malam. Jumlahnya pun mencapai 2-3 bus, tapi karena penyebrangan tak kunjung dibuka demi keamanan, banyak para turis yang mencari penginapan dan banyak juga yang diam bermalam di pelabuhan.
“Kemarin malam memang kami pantau di lapangan banyak sekali pengguna jasa dari wisatawan luar negeri. Karena pelimpahan dari kapal cepat,” tutur Agus. Sedangkan untuk pelayaran kapal ferry ro-ro pun terjadi penutupan sementara karena adanya edaran, untuk menunggu cuaca membaik.
“Memang ada penumpukan pengguna jasa (penumpang yang akan nyebrang). Cuma, mereka paham bahwa kondisinya memang tidak memungkinkan. Jadi ada yang kembali ke penginapan, ada juga yang menginap di ruang tunggu dan musala,” bebernya. Agus mengakui wisatawan yang masih memadati pelabuhan adalah sisa yang belum kebagian kapal untuk menyebrang kemarin.
Sementara itu, Lalu Ratma Wirajuna seorang pramuwisata mengatakan akibat cuaca buruk yang menyebabkan ditutupnya pelayaran itu. Turut berdampak juga bagi wisatawan mancanegara yang mengejar jadwal tiket pesawat di Bali. “Yang kasihan itu juga ada yang udah punya connecting flight (jadwal keberangkatan pesawat) itu sampai nangis kemarin,” ungkapnya.
Sehingga tiketnya menjadi hangus dan menimbulkan kerugian finansial karena tak terkejar. Lantaran mereka yang harusnya sudah menyebrang ke Bali sejak kemarin itu baru bisa menyebrang tadi pagi.
Dia mengatakan, persoalan seperti ini perlu menjadi PR pemerintah untuk menyiapkan pelayanan dan langkah antisipasi. Karena jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Lombok pun tidak sedikit. Sehingga perlu ada solusi yang harus disiapkan. “Banyak juga keluhan, artinya kita tidak siap memfasilitasi mereka untuk berkunjung ke sini,” pungkasnya. (yud)