Mataram (Inside Lombok) – Menjelang pergantian tahun, penjualan kembang api hingga petasan mulai marak di Kota Mataram. Guna mengantisipasi penjualan kembang api di luar ketentuan, Pemerintah Kota Mataram akan melakukan pemeriksaan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap agen-agen kembang api. Pasalnya, para penjual baik yang skala kecil maupun yang besar harus mengantongi izin.
“Aturannya sudah jelas wajib mengantongi perizinan. Termasuk yang menjual eceran dimana agen tempat dia ngambil kita akan lakukan pemeriksaan,” katanya. Dijelaskan, pihak kepolisian sudah mengeluarkan aturan tentang pengawasan dan pengamanan bahan peledak komersial.
Aturan yang dimaksud tercantum dalam Peraturan Kapolri Nomor 2/2008. Di mana, khusus untuk kembang api yang bisa diperjualbelikan diameternya berada di bawah 2 inchi dan kandungan mesiunya kurang dari 20 gram. “Itu sudah ada aturannya batasannya,” katanya.
Selain pengawasan terhadap penjualan, satpol PP Kota Mataram juga mengingatkan agar penggunaannya harus memiliki izin. Misalnya akan meledakkan pada saat malam pergantian tahun maka harus ada izin. “Itu mereka harus mengantongi izin. Misalnya di hotel sudah harus ada izinnya. Misalnya jenis kembang apinya apa,” katanya.
Satpol PP Kota Mataram bersama aparat kepolisian akan melakukan pengawasan terhadap penjual dan juga masyarakat. Hal ini agar penggunaan bahan ledakan ini mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
Dalam pengurusan izin itu nantinya akan dirincikan jenis kembang api, berapa kali ledakan dan hal-hal yang lainnya. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pantuan media ini, penjualan kembang api saat ini banyak dijajakan di sepanjang jalan Pejanggik Kota Mataram. Berbagai keperluan untuk perayaan tahun baru disediakan mulai dari terompet, kembang api hingga aksesoris lainnya. (azm)
