Mataram (Inside Lombok) – Rumah Sakit Ruslan Kota Mataram memaksimalkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Transfusi Darah. Dengan keberadaan UPTD ini rumah sakit milik pemerintah daerah ini mampu efisiensi anggaran untuk membeli darah mencapai 40 persen.
“Dengan kita punya UPTD sendiri pengeluaran untuk donor darah itu bisa efisiensi 40 persen dengan kita buat sendiri. Biasanya beli darah di PMI,” ujar Direktur RS Ruslan Kota Mataram, Eka Nuhayati Senin (23/12) pagi.
Ia mengatakan, penyiapan UPTD transfusi daerah ini merupakan langkah rumah sakit untuk memastikan ketersediaan darah yang aman, berkualitas, dan mencukupi kebutuhan pasien. Selain itu, untuk mendukung pelayanan medis di rumah sakit, khususnya dalam penanganan pasien gawat darurat, operasi besar, dan pasien dengan kebutuhan transfusi rutin. “Kita sudah mampu melakukan pengelolaan persediaan daerah. Kita sudah mampu memenuhi kebutuhan di rumah sakit,” tegasnya.
Sejak dioperasikan September lalu, animo masyarakat cukup tinggi untuk mendonorkan darahnya ke RS Ruslan. Karena selain donor darah di rumah sakit, RS Ruslan juga memiliki mobil donor yang memudahkan masyarakat.
“Animo masyarakat sangat tinggi untuk donor langsung ke rumah sakit dan apalagi kita punya rumah sakit. Apalagi kita punya mobil jadi kalau ada kegiatan dimanapun kita siap turun,” ujarnya.
Jika terjadi kekurangan meski sudah ada UPTD transfusi darah, Eka mengatakan menjalin kerjasama dengan RSUD Provinsi NTB. Artinya, saling membantu dalam memenuhi kebutuhan darah. “Kita saling mengisi kebutuhan,” katanya.
Dengan terbentuk UPTD darah ini, RS Ruslan bisa mandiri dan memiliki stok bagi pasien yang membutuhkan setiap waktu. UPTD darah juga bisa menekan pengeluaran rumah sakit untuk membeli stok di tempat lain. Tidak hanya itu, stok yang tersedia di UPTD darah RS Ruslan bisa digunakan untuk rumah sakit lain.
“Kalau rumah sakit lain membutuhkan bisa dan kita kerjasama dengan rumah sakit swasta bisa mengambil darah di kita. Ini sama dengan PMI tapi kan sekarang kita bikin sendiri jadi biaya operasionalnya bisa lebih ditekan,” katanya. (azm)