Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata Kota Mataram menyiapkan 50 lapak PKL di eks Pelabuhan Ampenan. Puluhan lapak yang disiapkan ini akan diprioritaskan bagi para pedagang lama yang telah berjualan di destinasi wisata itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra mengatakan puluhan lapak yang disiapkan tersebut nantinya untuk pelaku usaha kuliner makanan khas daerah dan juga makanan ringan. “Insyaallah sesuai dengan arahan pak walikota kita akan maksimalkan juga para pedagang ini,” katanya, Selasa (17/12) siang.
Sebelum lapak-lapak tersebut ditempati, Dinas Pariwisata Kota Mataram sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Hal ini dilakukan agar saat lapak di tempat tidak ada saling klaim lapak. “Kendala di Pantai Ampenan selama ini yaitu bagaimana mengatur para pedagang. Kita sudah empat kali sosialisasi kepada para pedagang dan harus ada pemandu,” katanya.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, Pemkot Mataram dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Mataram membagi para pedagang sesuai dengan jenis jualannya. Misalnya 16 lapak pedagang yang menjual makanan berat seperti nasi, ikan bakar dan lainnya. Selain itu 32 lapak PKL khusus untuk makanan ringan dan berbagai jenis minuman. “Ini harus tertata dan tidak boleh lagi mereka maju-maju lagi ke depan. Karena lapak-lapak yang dibuatkan sudah ada lokasi khususnya,” tegasnya.
Untuk pedagang makanan seperti ikan bakar nantinya akan ditempatkan di lapak sentra kuliner. Sedangkan untuk makanan ringan seperti cilok, sosis, dan aneka minuman akan ditempatkan di lapak kayu yang saat ini sedang dalam proses perakitan. “Nanti ada tempat duduk yang kita taruh di sentra kuliner. Karena pengunjung yang datang tidak hanya ingin berbelanja tetapi juga mereka ingin menikmati sunset,” katanya.
Penataan yang dilakukan ini untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Pasalnya, meningkatnya jumlah pengunjung tidak saja dirasakan manfaatnya oleh para juru parkir. “Kalau mereka kapok datang karena kumuh kan yang rasakan banyak pihak. Mereka yang datang ini juga ingin menikmati pemandangan,” katanya.
Pemanfaatan puluhan lapak ini akan mulai ditempati pada tahun 2025 mendatang. Dimana, jumlah pedagang yang ada di eks Pelabuhan Ampenan sudah dikurasi. “Ada 60-70 pedagang. Kita kurasi lagi. Karena itu ada anak-paman dan ibunya yang jualan. Untuk yang keluarga ini nanti kita akan berikan satu lapak,” katanya.
Dinas Pariwisata Kota Mataram juga akan menarik retribusi kepada para pedagang. Kebijakan ini sudah disampaikan kepada para pedagang untuk dimaklumi. Hanya saja untuk besaran retribusinya belum ditentukan. “Ada retribusi. Ini kita sampaikan diawal. Ini kita sampaikan agar tidak protes nanti ketika sudah mulai,” katanya. (azm)