Lombok Timur (Inside Lombok) – Penjabat Bupati Lombok Timur (Lotim), Muhammad Juaini Taofik memberikan apresiasi terhadap kegiatan Penguatan Upaya Kesehatan Reproduksi dan Jejaring Skrining Layak Hamil yang digelar tingkat kabupaten. Hal itu dinilai berhasil dan dapat memicu meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH).
Juaini menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah strategis dalam mencegah kematian ibu dan anak, terutama di tengah tantangan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Tak hanya mencegah, namun juga memastikan kesehatan calon ibu sebelum memasuki masa perkawinan hingga melahirkan. “Skrining ini sangat penting untuk memastikan keselamatan ibu dan anak. Ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan pencapaian Lotim yang patut dibanggakan seperti peningkatan signifikan Usia Harapan Hidup (UHH) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, angka kemiskinan di Lombok Timur tercatat mengalami penurunan tertajam di Provinsi NTB.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Meski masih ada tantangan, dengan inovasi dan kerja sama, saya yakin kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Lombok Timur,” tegasnya. Pentingnya peran perangkat desa dalam membantu masyarakat, khususnya ibu hamil yang menghadapi situasi sulit seperti ditinggalkan suami yang menjadi pekerja migran.
Sekretaris Dinas Kesehatan Lotim, Lalu Bagus Wikrama menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, khususnya untuk calon pengantin. Ia menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman mitra kesehatan tentang pentingnya skrining layak hamil dan memperkuat peran mereka dalam pelaksanaannya di lapangan,” kata Lalu Bagus.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berharap dapat terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memastikan kesehatan ibu dan anak, serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kesehatan reproduksi. (den)
