Lombok Barat (Inside Lombok) – Ruas jalan sepanjang 3-4 kilometer lebih di Sekotong Timur yang yang menghubungkan Desa Mareje Timur dan Desa Mareje, Kecamatan Lembar, rusak parah. Kondisi ini pun menjadi atensi serius Komisi III DPRD Lobar.
Komisi III DPRD bersama Dinss PUTR, serta Pemdes setempat pun sudah turun Inspeksi Mendadak (sidak) ke ruas jalan yang telah bertahun-tahun dikeluhkan warga akibat kondisinya yang kian memprihatinkan tersebut. Saat sidak, ditemukan banyak titik yang berlubang dan kubangan lumpur di sepanjang ruas jalan.
“Setelah kami cek jalan itu (Sekotong Timur – Mareje) kondisinya memang sangat parah. Ada juga jembatan di Mareje itu putus diganti pakai kayu, itu membahayakan warga,” beber Ketua komisi III DPRD Lobar, Fauzi.
Dari keterangan pihak desa, kerusakan jalan itu bukan baru-baru ini terjadi. Namun telah berlangsung puluhan tahun lamanya. “Sudah puluhan tahun (jalan itu) rusak. Karena itu kami Komisi III mendesak Dinas PU untuk prioritas jalan ini,” tegasnya.
Terlebih, kata dia, usulan pembangunan jalan ini sering masuk Musrembang setiap tahunnya. Baik di tingkat Kecamatan, maupun Kabupaten, namin hingga kini penanganannya tidak pernah terealisasi. “Usulan muncul, tapi tiba-tiba tahun berikutnya hilang,” bebernya.
Kerusakan jalan itu pun dikeluhkan warga telah menghambat semua lini. Baik sektor ekonomi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lainnya. Bahkan, para guru dan murid sering kecelakaan di ruas jalan tersebut saat mereka menuju sekolah. “Di sana ada beberapa sekolah, guru dan muridnya sering kecelakaan di jalan itu,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota komisi III, Heri Irawan yang kebetulan berasal dari Mareje. Politisi PAN itu menegaskan bahwa kerusakan jalan kabupaten itu penting menjadi atensi, karena tidak hanya digunakan oleh masyarakat, melainkan juga oleh para tamu wisatawan asing yang masuk dari Pelabuhan Lembar menuju Mandalika, Lombok Tengah. “Itu akses terdekat dari Lobar ke Loteng,” terangnya.
Akibat jalan rusak itu, banyak warga yang kecelakaan. Baik itu warga setempat, maupun wisatawan asing. Sehingga pihaknya mendesak agar pemda bisa segera merealisasikan harapan warga yang telah lama menantikan perbaikan jalan tersebut. “Kami dan masyarakat berharap itu jadi skala prioritas tahun 2025,” tegasnya.
Bahkan kata dia, warga juga sering kali bergotong royong memperbaiki secara swadaya jalan rusak tersebut. Karenanya, Komisi III pun diakuinya telah memasukkan usulan perbaikan jalan itu ke pemda. “Sebab kalau tidak masuk, masyarakat akan bertindak, karena masyarakat sudah geram dijanji-janjikan,” tukasnya.
Sementara itu, Kadis PUTR Lobar, Lalu Winengan mengatakan akses jalan tersebut akan diupayakan pihaknya baik melalui skema APBD maupun mengupayakan anggaran dari Pemerintah Pusat. Yang jelas Pemda akan mengupayakan penanganan jalan itu. “Tetap kita upayakan,” ujarnya. (yud)