27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahTangani Kekeringan Tanaman Pangan, BI NTB Bagun Pompa Hidram Bagi Gapoktan

Tangani Kekeringan Tanaman Pangan, BI NTB Bagun Pompa Hidram Bagi Gapoktan

Kota Bima (Inside Lombok) – Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di NTB menjadi perhatian. Terutama terhadap tanaman pangan para petani agar terjaga, karena sektor non tambang merupakan penopang pertumbuhan ekonomi di NTB. Dalam mengatasi kondisi kekeringan yang terjadi untuk menjaga tanaman pangan di NTB, Bank Indonesia (BI) NTB menyalurkan pompa hidram kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tolo Bumi, Kota Bima.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menerangkan, bantuan pembangunan instalasi air system hydraulic ram pump (pompa hidram) kepada Gapoktan di kota Bima ini, bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor non tambang khususnya pada lapangan usaha pertanian. Mengingat PDRB non tambang Provinsi NTB tercatat masih tumbuh positif di angka 4,11 persen (yoy) pada Triwulan II/2023 yang relatif kuat meskipun sedikit melandai dari Triwulan sebelumnya yang mencapai 4,78 persen (yoy).

“Bahwa sebagian besar lahan anggota Gapoktan Tolo Bumi ini ditanami komoditas pangan strategis yakni padi dan kacang- kacangan. Tapi kebanyakan lahan anggota merupakan lahan tadah hujan yang hanya bisa panen 1 kali/tahun akibat terbatasnya pasokan air untuk irigasi,” ujar Berry Arifsyah Harahap, Jumat (22/9).

Dikatakan dengan keterbatasan air ini tentu saja menjadi kendala untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, terlebih saat ini terdapat risiko kekeringan dan mundurnya musim hujan. Melalui bantuan ini diharapkan dapat menjadi solusi terkait kendala pemenuhan air, khususnya untuk menunjang kegiatan pertanian sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan anggota kelompok.

“Selain untuk pengairan, pompa hidram ini juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih warga sehari-hari terutama saat musim kering dan ketersediaan air mulai terbatas,” terangnya

Sebelumnya, diketahui bahwa pada tahun ini terdapat risiko cuaca ekstrem dan El Nino yang menyebabkan periode musim kemarau berlangsung lebih lama sehingga berdampak pada peningkatan risiko gagal panen. Menurut perkiraan, fenomena El Nino ini berpotensi terjadi setiap tahun dan akan terus menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB yang secara struktur ekonominya didominasi oleh pertanian. Oleh sebab itu, Bank Indonesia mengambil langkah pembangunan instalasi air system hydraulic ram pump sebagai salah satu solusi yang konkrit atas hal ini.

“Semoga penyaluran PSBI ini dapat dipergunakan dan dijaga dengan sebaik- baiknya dan yang paling penting dapat memberikan manfaat secara jangka pendek maupun jangka panjang untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan strategi KIS (Konsistensi, Inovasi dan Sinergi,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer