Mataram (Inside Lombok) – Pengangkutan sampah di Kota Mataram akan libur sementara di Hari Raya Idulfitri mendatang. Untuk itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram meminta masyarakat Kota Mataram agar menyimpan sementara sampahnya di hari itu dan tidak dibuang hingga menumpuk.
“Kita harapkan sampah rumah tangga tidak dikeluarkan pada hari itu (pelaksanaan Idulfitri, Red). Karena TPA (Regional Kebon Kongok) tutup,” ujar Kepala DLH Kota Mataram, H. M. Kemal Islam kepada media, Kamis (13/4) di Mataram.
Ia mengatakan, jika pengangkutan tetap dilakukan pada Hari Raya Idulfitri, maka hanya akan menumpuk di kendaraan. Karena pembuangan di TPAR Kebon Kongok tidak dioperasionalkan pada hari tersebut. “Kan percuma juga kita angkut, kita mau buang ke mana? Kan itu persoalannya,” katanya.
Sebagai pemberitahuan kepada masyarakat, DLH Kota Mataram akan mengirimkan surat edaran sesuai dengan surat dari DLHK NTB. “Hari itu saja ditutup. Kan mereka juga mau berlebaran, masa mau bekerja. Tidak manusiawi dong kita,” katanya.
Penutupan TPAR Kebon Kongok selama sehari saat Idulfitri diakuinya akan berdampak pada peningkatan volume sampah yang akan dibuang. Diprediksi, jumlah sampah akan meningkat sebanyak dua kali lipat dari biasanya. “Yang nanti pasti naik dua kali lipat lah. Sekitar 400 ton nanti,” ungkap Kemal.
Sedangkan untuk petugas penyapuan pada Hari Raya Idulfitri akan tetap bekerja. Hanya saja, wilayah kerjanya akan difokuskan untuk lokasi-lokasi pelaksanaan salat ied. Disebut, pelaksanaan salat ied di Kota Mataram tersebar di beberapa lokasi, tidak saja di masjid tetapi juga di lapangan. Misalnya, Lombok Epicentrum Mall, Mataram Mall, Islamic Center, halaman kantor Gubernur NTB dan beberapa lokasi lainnya.
“Kawasan itu kita harus bersihkan. Kita sudah serahkan kepada mandor-mandor di lapangan untuk bisa mengatur itu,” katanya. Kemal menegaskan, DLH Kota Mataram tidak memaksa petugas untuk bekerja pada hari tersebut. Namun jika ada petugas yang tetap bekerja pada Hari Raya Idulfitri akan diberikan uang lembur. “Mungkin ada yang mau keluar, tapi dengan catatan kita berikan mereka uang lembur,” ungkapnya. (azm)