30.5 C
Mataram
Jumat, 27 Desember 2024
BerandaLombok TengahWSBK Hilang, Pemda Loteng Harapkan Ada Event Pengganti di Sirkuit Mandalika

WSBK Hilang, Pemda Loteng Harapkan Ada Event Pengganti di Sirkuit Mandalika

Lombok Tengah (InsIde Lombok) – Sirkuit Mandalika tidak lagi menjadi tuan rumah gelaran World Superbike (WSBK) pada musim 2024 mendatang. Hal itu terlihat dari daftar sirkuit yang diumumkan Dorna Sports secara resmi melalui akun Instagram @worldsbk beberapa waktu lalu, di mana Sirkuit Mandalika alpa dari daftar tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Lombok Tengah (Loteng), Lalu Pathul Bahri mengatakan keputusan tersebut tentu sudah melalui berbagai perhitungan, sehingga InJourney sebagai pihak yang menaungi ITDC tidak lagi mengurus kerja sama dengan Dorna Sports untuk WSBK di Sirkuit Mandalika.

“Namun harapan kita memang harus ada kegiatan-kegiatan lain yang harus digelar di kabupaten Lombok Tengah (Sirkuit Mandalika),” ujar Pathul kepada InsIde Lombok, Kamis (2/11) kemarin.

Pihaknya pun mengaku optimis pengelola Sirkuit Mandalika sudah menyiapkan event-event lain, termasuk dengan adanya wacana menghadirkan kelar tertinggi balap mobil kursi tunggal, yaitu Formula One (F1). “Kami punya keyakinan bahwa sudah disiapkan event lain, kalau balapan (F1) itu kan membutuhkan diskusi yang lebih jauh di level atas, karena F1 ini kan punya rute khusus, terase-nya khusus,” imbuhnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, sebagaimana diketahui pada event WSBK 2023 pihak penyelenggara dalam hal ini InJourney yang menaungi ITDC selaku pengelola Sirkuit Mandalika mengatakan gelaran balap motor internasional itu menyebabkan kerugian dalam hal operasional. Kerugian pengelolaan yang dihembuskan oleh holding BUMN bidang pariwisata itu mencapai Rp4,7 triliun, yang di dalamnya termasuk kerugian penyelenggaraan WSBK.

Di lain sisi, event MotoGP yang juga diselenggarakan di Sirkuit Mandalika Oktober lalu disebut masih merugi meski penonton diklaim meningkat dibanding seri tahun lalu. Hal itu diungkapkan MGPA melalui surat permohonan keringanan pajak yang dilayangkan ke Pemda Loteng.

Lewat surat itu, MGPA yang menyampaikan penjualan tiket MotoGP 2023 tidak sebanding dengan realisasi penjualan tiket berbayar sebesar Rp39,6 miliar atau sebesar 48 persen. Padahal target awal sebesar Rp81,65 miliar. “Menurut MGPA Ini belum dapat menutupi biaya operasional penyelenggara dan merugi,” tutur Pathul. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer