Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB bersama BULOG NTB selama tiga bulan menggelontorkan 18 ribu ton beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebanyak 620 ribu KPM akan menerima bantuan beras 30 kilogram (kg). Penyalurannya pun sudah mulai dilakukan sejak Rabu (5/5).
“18 ribu ton beras untuk tiga bulan ini, yakni bulan Maret, April dan masing-masing 10 kg,” ujar Asisten II Setda NTB Bidang Ekonomi dokter Hj. Nurhandini Eka Dewi, Rabu (5/5).
Data masyarakat penerima bantuan itu berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mencapai 620 ribu orang KPM. Penerima bantuan juga diminta untuk tidak khawatir tentang kualitas beras yang akan diterima, sebab beras yang diperoleh adalah beras baru.
“Ini beras baru yang merupakan hasil panen pada bulan Februari 2023. Bantuan beras tersebut bagian dari Program Pangan Non Tunai (BPNT),” terangnya.
Menurut Eka, bantuan beras ini akan sangat membantu bagi mereka yang sudah terdaftar namanya. Apalagi di kondisi bulan Ramadan ini, kemudian beras yang disalurkan adalah beras-beras berkualitas yang diserap dari petani di NTB.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah BULOG NTB, Abdul Muis menjelaskan bahwa cadangan beras BULOG cukup tinggi. Di mana dari hasil serapan yang dilakukan mencapai 16 ribu ton beras. Sehingga kedepannya akan terus meningkat agar target sebesar 60 ribu ton terealisasi dengan optimal.
“Bantuan beras sebanyak 10 kg per bulan bisa meredam kesulitan masyarakat terhadap lonjakan harga pangan, khususnya beras,” katanya. Menurutnya, kepercayaan pemerintah kepada Bulog sebagai penyalur bantuan pangan ini, karena dinilai mampu dari sisi ketersediaan stok.
“Kita pastikan, bantuan yang menyasar 620 ribu KPM tersebut merupakan beras dengan kualitas terbaik yang dihasilkan petani lokal dan bukan beras Impor,” jelasnya. (dpi)