32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiAda Lokasi Khusus Disiapkan untuk PKL di MotoGP Mandalika 2024

Ada Lokasi Khusus Disiapkan untuk PKL di MotoGP Mandalika 2024

Mataram (Inside Lombok) – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan jelang MotoGP Mandalika pada 27-29 September 2024 mendatang akan disiapkan lokasi khusus untuk berjualan. Nantinya lokasi tersebut akan disiapkan oleh Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan Provinsi NTB, agar semua pelaku usaha di NTB ikut merasakan dampak positif dengan adanya event internasional tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan lokasi PKL akan fokus di depan Patung Jokowi di area Sirkuit Mandalika. Karena sarana dan prasarana tidak memungkinkan masuk di dalam area sirkuit. Sedangkan untuk di dalam sirkuit tidak boleh ada tenda yang bermerk. Sementara perdagangan diberikan sumbangan tenda yang ada merknya.

“Jadi kami hanya bisa main di luar, tapi kami lihat dulu berapa banyak kapasitas yang bisa diisi untuk membangun tenda di depan kawasan patung Jokowi,” ujarnya, Selasa (27/8). Nantinya tenda-tenda yang ada akan lebih diprioritaskan untuk PKL. Sedangkan UMKM fokusnya di Dinas Koperasi dan UMKM.

Catatan pihaknya, jumlah PKL di kawasan Mandalika saja mencapai ratusan, kemudian ditambah lagi oleh PKL dari luar kawasan yang akan datang memanfaatkan momentum dari gelaran event internasional ini. “Rencananya memprioritaskan dulu PKL yang berjualan di Mandalika. Kalau bisa nampung, baru kita upayakan sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.

Dari tahun ke tahun pelaksanaan event MotoGP maupun event balapan lainnya di Mandalika dari pengelola kawasan menyediakan tempat tersendiri bagi PKL maupun UMKM yang ada. Sehingga dengan adanya PKL dan UMKM dapat menyediakan kebutuhan makan dan minum yang dibutuhkan oleh para penonton. Selain itu, sekaligus tempat mempromosikan produk UMKM.

“Tahun ini penempatan PKL di pintu-pintu masuk ke Sirkuit Mandalika, diharapkan tamu-tamu yang datang akan parkir tidak jauh dari lokasi PKL. Sehingga untuk kebutuhan makan, minum, dan lainnya, dapat membelinya di para PKL,” tuturnya.

Lebih lanjut, dengan harapan para PKL ditempatkan di satu titik agar tidak keliling ketika berjualan. Untuk produknya sendiri tidak ada aturan harus menjual apa saja, para PKL dibebaskan menjual apa saja. “Tidak bisa dipaksa harus jual apa. Apa yang mereka punya, itu yang dijual. Urusan pembeli, tergantung pembeli,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer