Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram mengantisipasikan potensi kenaikkan harga pada beberapa komoditas seperti daging ayam, daging sapi, telur, beras dan bumbu dapur. Pasalnya, harga kebutuhan pokok biasanya mengalami kenaikan saat momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN), termasuk jelang Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 September 2023 mendatang.
Kenaikan harga itu bisa terjadi jika permintaan akan satu komoditas cukup tinggi. Terlebih untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di NTB, khususnya di Pulau Lombok, terkadang bisa berlangsung sebulan penuh, yaitu secara bergiliran di setiap wilayah.
“Menjelang maulid ini kami sudah memantau dari kemarin. Seperti diperhatikan dominan beras naik, itu kita antisipasi. Kebutuhan lainnya kita antisipasi telur sama daging ayam, mengalami kenaikan tapi tidak signifikan,” ujar Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida, Selasa (5/9).
Diterangkan, harga daging ayam saat ini kisaran Rp38 ribu per kilogram (kg) dan harga telur Rp32 ribu per trai. Harga ini masih terbilang stabil dan belum mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kemudian harga daging sapi masih Rp120 ribu per kg. Namun tidak menutup kemungkinan jelang maulid sejumlah kebutuhan pokok ini akan mengalami kenaikan harga.
“Pastinya (mengalami kenaikan, Red). Ini kan momen, ini kenaikan harga setiap moment. Contoh kayak bulan maulid ini, tapi kita pantau terus,” tuturnya. Dijelaskan Nida, jika satu minggu menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW sejumlah harga mengalami kenaikan signifikan, pihaknya akan mengambil langkah atau solusi lain untuk menekan lonjakan harga.
“Contoh seperti beras, Ketika kita lihat pasokan itu terpenuhi di pasar. Mungkin kita bisa koordinasi juga dengan Bulog untuk melaksanakan OPM (operasi pasar murah), bagaimana masyarakat yang tidak mendapatkan di pasar bisa di wilayah lain,” jelasnya.
Sementara itu, di awal September 2023 ini sejumlah bahan kebutuhan pokok ini memang sudah terlihat kenaikan, terutama pada beras. Di mana harga beras mengalami kenaikan harga yang mencapai Rp14 ribu per kg untuk premium, sedangkan medium Rp12 ribu per kg. Namun sudah ditekan dengan dipasoknya beras bulog untuk menstabilkan harga. (dpi)