Mataram (Inside Lombok) – Asri Welas artis nasional memberikan pelatihan membatik kepada pelaku usaha di NTB. Pelatihan yang dilakukan untuk mengembangkan motif batik, karena saat ini disebut masih minim.
Asri Welas mengatakan motif batik yang diajarkan tidak saja bisa menggambarkan kebudayaan namun melalui motif tersebut bisa menceritakan suatu daerah tersebut. “Saya hanya memberikan alternatif cerita dan teknik,” katanya saat berkunjung ke NTB.
Ia mengatakan, selain pelatihan motif pada batik tersebut, para pelaku UMKM juga diajarkan teknik pembuatan batik. Teknik ini sangat diperlukan agar pembuatan batik bisa lebih cepat terselesaikan. “Bisa dilakukan secara cepat. Mungkin tadinya batik itu bisa seminggu jadi, tapi ini bisa empat hari,” ungkapnya.
Pelatihan batik yang dilakukan akan menyebar di seluruh daerah di Indonesia. Saat ini, Provinsi NTB merupakan daerah kedua pelatihan setelah Jakarta. “Kita inginnya punya batik di seluruh daerah. Alhamdulillah, di bagian timur, baru NTB yang ikutan dan peduli sekali dengan pengembangan batik,” katanya.
Menurutnya, kualitas batik di NTB sudah cukup bagus. Di mana motif yang dipasarkan menggambarkan tiga suku di NTB yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Namun motif-motif tersebut masih bisa dikembangkan lagi. “Pengembangan motif bisa banyak. Tulisan titik-titik dibatik itu, dulu leluhur kita tentang cerita sejarah. NTB juga perlu menceritakan sejarah yang terjadi,” katanya.
Ia mencontohkan, adat tradisi yang bisa diceritakan dalam satu kain yaitu tentang perkawinan di NTB. Selain itu, motif yang bisa dikembangkan juga makanan khas di daerah. “Saya lihat itu motif batiknya yang belum banyak coraknya. Mungkin lahir corak-corak baru dari UMKM. Mungkin mereka bisa bercerita dalam batik,” katanya.
Tidak saja memberikan pelatihan pengembangan motif, Asri Welas juga akan membantu untuk memasarkan batik-batik yang dihasilkan oleh para UMKM di NTB. Karena untuk memasarkan produk khas Indonesia ini, Asri Welas bersama beberapa artis lainnya seperti Baim Wong dan Paula sudah mulai mempromosikan melalui digital.
“Bisa dipasarkan secara digital marketing secara live. Platform yang bekerja sama adalah Wong Welas Indonesia, yang ikut di sini adalah Asri Welas, Paula dan Baim Wong yang mempromosikan ini dan ada di platform kita digital,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti mengatakan keterlibatan milenial pada pelatihan batik ini karena untuk bisa meneruskan generasi. Industri fesyen memiliki peluang yang cukup besar bagi generasi milenial.
“Ke depannya begitu. Makanya ini motifnya unik, prosesnya cepat dan desainnya. Tenun tetap memiliki pasar dan bisa bangga pakai produk batik,” ungkapnya. (azm)
