25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiBahan Baku Melimpah, Olah Nanas NTB Jadi Minuman hingga Abon

Bahan Baku Melimpah, Olah Nanas NTB Jadi Minuman hingga Abon

Mataram (Inside Lombok) – SMK Pertanian Pembangunan Negeri (SMKPPN) Mataram membuat terobosan untuk mengolah nanas menjadi bahan baku aneka cemilan maupun minuman bernilai jual jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan karena melihat potensi nanas yang produksinya cukup melimpah di NTB, tapi belum banyak industri besar yang mengolahnya menjadi aneka makanan atau minuman sehingga memiliki nilai tambah yang signifikan.

“Ide mengolah nanas ini, karena rasa prihatin kami melihat hasil alam NTB yang melimpah, tapi tidak banyak diolah menjadi produk bernilai jual tinggi,” ujar Kepala SMKPPN Mataram, Sugiarta, Jumat (13/9). Saat ini, guru dan siswa SMKPPN Mataram terdorong berinovasi dengan bahan baku nanas dengan melakukan pengolahan.

Diterangkan, jika diolah maka 10 biji nanas bisa menghasilkan hingga Rp300 ribu. Di mana perasannya dijadikan minuman, ampas perasan nanas dijadikan stik, kemudian kulitnya dijadikan abon. “Tidak ada yang terbuang jadinya nanas ini, dan harganya jauh lebih tinggi dibanding dengan menjualnya hanya sekedar nanas biasa,” ucapnya.

Lebih lanjut, sudah dua bulan terakhir guru dan siswa SMK PP Mataram membuat inovasi mengolah nanas dari kulit, ampas, hingga airnya. Produk yang sudah dihasilkan adalah minuman kemasan Sari Buah Nanas SMKPPN Mataram atau disingkat Sabunaka.

Selanjutnya ada juga cemilan stik dari daging nanas yang sudah diperas, dan yang paling unik adalah kulit nanas yang diolah menjadi abon. Di mana kulit nanas dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya dan rasanya seperti abon daging. “Semua produknya ini sudah kami dijual dalam bentuk kemasan. Sudah ada PIRT, izin halal, sekarang tinggal proses izin BPOM saja,” tuturnya.

Dijabarkan, dari 10 biji nanas atau sekitar 5 kilogram bisa menghasilkan minuman segar 100 gelas. Satu gelas kemasan dijual seharga Rp200 (nilainya menjadi Rp100 ribu). Kemudian ampas nanasnya bisa dijadikan 10 bungkus. 1 bungkus harganya Rp10 ribu (nilainya menjadi Rp100 ribu). Sementara abon kulit nanasnya juga bisa menghasilkan hingga Rp100 ribu. Kalaupun ada bagian yang tidak bisa diolah, selanjutnya dijadikan pupuk.

“Setiap hari di produksi turunan nanas, pemasarannya juga sudah mulai dibangun dan melibatkan para siswa-siswi. Ini juga menjadi media pembelajaran siswa-siswi menjadi wirausaha. Dari hasil penjualan produksi turunan nanas ini juga sebagian untuk siswa dan sekolah. Sebagian lagi untuk kegiatan operasional lainnya,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer