25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiBanyak Syarat, Program Label Halal Gratis Kurang Diminati Pelaku Usaha

Banyak Syarat, Program Label Halal Gratis Kurang Diminati Pelaku Usaha

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah pusat memberikan label gratis kepada UMKM salah satunya di Kota Mataram. Namun, program ini rupanya tidak disambut baik oleh para UMUM, lantaran terkendala syarat-syarat yang cukup rinci.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Mataram, Mamlu’atul Chair mengatakan tahun ini sebanyak 100 UMKM yang akan dibantu label halal gratis. Namun dari sosialisasi yang dilakukan, UMKM yang datang ternyata sangat sedikit.

“Dari Kementerian ada untuk industri, tapi sulit mungkin pencapaiannya. Karena mereka masih bingung juga. Dari 100 (UMKM yang disosialisasi) itu ada yang hadir lima,” katanya, Senin (10/7) pagi.

Menurutnya, rendahnya minat pelaku usaha untuk mengurus label halal ini karena berbagai faktor. Salah satunya syarat yang dinilai cukup berat. Syarat untuk bisa mendapatkan label halal gratis tersebut bisa langsung dilihat melalui link pendaftaran yang tersedia.

“Setiap kita klik satu tidak memenuhi persyaratan dan kita tidak bisa naik ke syarat yang lain,” ujarnya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan program label halal gratis tersebut yaitu PIRT sudah dimiliki. Selain itu, produk olahan yang dibuat sudah layak higienis. “Izin edarnya ada. Ini tergantung apa yang mau dihalalkan. Karena ini banyak macam,” ungkap Chair.

Jumlah UMKM di Kota Mataram yang terdata di Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Mataram sebanyak 5.000 UMKM. Namun dari jumlah itu, kurang dari 1.000 pelaku usaha yang sudah memiliki label halal. Bantuan pengurusan label halal ini juga diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi NTB.

“Ada juga UMKM binaan kita yang dibantu sama Provinsi. Kalau di kami itu ada sekitar kurang dari seribu atau sekitar 700-an,” katanya. Dijelaskan Chair, dari 5 ribuan UMKM tersebut 80 persen merupakan olahan pangan. Sedangkan sisanya pelaku usaha ekonomi kreatif. “Lebih banyak olahan pangan UMKM binaan kita itu,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer