Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan event MXGP yang diselenggarakan di dua tempat di NTB, yakni Samota, Sumbawa dan Selaparang, Kota Mataram tercatat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sebesar Rp135,48 miliar selama waktu penyelenggaraannya. Di mana MXGP Samota dilaksanakan pada 23-25 Juni 2023 dan MXGP Selaparang pada 30 Juni sampai 2 Juli 2023.
“Penyelenggaraan MXGP 2023 di Samota dan Selaparang memberikan dampak nilai produksi sebesar Rp35,63 miliar terhadap Sumbawa dan Rp85,17 miliar terhadap Kota Mataram dan 14,68 miliar kabupaten/kota lain di NTB,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin, Senin (6/11).
Berdasarkan catatan BPS NTB, penyelenggaraan MXGP 2023 memberikan dampak nilai produksi sebesar Rp135,48 miliar. Di mana dari sisi lapangan usaha konstruksi dengan andil cukup tinggi mencapai Rp59,72 miliar pada MXGP 2023, baik sirkuit di Samota maupun Selaparang. Kemudian diikuti oleh industri pengolahan Rp16,24 miliar dan penyediaan akomodasi dan makan minum Rp12,25 miliar.
“Kita hitung di Selaparang paling banyak dari sisi konstruksi, karena pengadaan untuk arenanya baru dilakukan pada 2023. Sedangkan dari Sumbawa sudah terhitung pada 2022 lalu, dan pada 2023 ini hanya sedikit hitungannya,” terangnya.
Dikatakan, hampir seluruh sektor andil dalam perputaran uang selama event MXGP 2023 lalu. Mulai dari konstruksi, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, transportasi hingga jasa pendidikan. Kemudian dari sisi penyelenggara ini, kalau kita lihat untuk makanan minuman, souvenir, kemudian kerajinan ini yang paling besar sumbangannya. “Ada minyak sumbawa dan kerajinan lainnya yang banyak diminati. Selain kaos yang ada gambar ikon MXGP,” ujarnya.
Secara total penyelenggaraan event MXGP memberikan dampak nilai produksi domestik Indonesia sebesar Rp169,42 miliar rupiah. Dampak paling besar tentunya terjadi di NTB. Sedangkan provinsi lain yang mengalami peningkatan tertinggi setelah NTB sebagai penyelenggara, yaitu DKI Jakarta yaitu sebesar Rp11,00 miliar rupiah, dilanjutkan Jawa Timur sebesar Rp9,31 miliar rupiah, dan Jawa Tengah sebesar Rp5,00 miliar rupiah.
“Banyak masyarakat Indonesia menerima atau mendukung event MXGP Samota dan MXGP Selaparang, dibuktikan dengan opini masyarakat yang berisi pernyataan bahwa menyukai adanya event ini, ikut serta memeriahkannya, dan bahkan mengajak pengguna media sosial lainnya menonton MXGP Samota dan MXGP Selaparang,” terangnya.
Sementara itu, penonton MXGP Samota-Selaparang 2023 didominasi oleh penduduk berdomisili di Kabupaten Sumbawa, yaitu mencapai 37 persen. Penonton dari Kota Mataram ada sebanyak 25,66 persen. Penonton dari Pulau NTB, selain Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa, seperti kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara dan beberapa kabupaten kota lainnya di pulau Sumbawa ada sebanyak 28,60 persen.
“Kalau penonton dari dalam negeri selain NTB sebanyak 6,07 persen. Penonton dari luar negeri MXGP Samota 2023 hanya ada sebanyak 2,67 persen dari total penonton,” jelasnya. (dpi)