25.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaEkonomiBulog NTB Targetkan Serap Gabah Petani Sebanyak 97.638 Ton

Bulog NTB Targetkan Serap Gabah Petani Sebanyak 97.638 Ton

Mataram (Inside Lombok) – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Nusa Tenggara Barat mentargetkan menyerap 97.638 ton dalam bentuk gabah penugasan publik (PSO) dan beras untuk komersial sebanyak 8.241 ton pada 2020.

“Kami di jajaran direksi optimistis NTB mampu mencapai target tersebut dengan bantuan dari berbagai pihak,” kata Direktur Pengadaan Bulog Wibisono Poespitohadi, ketika melakukan kunjungan kerja di Kantor Wilayah Perum Bulog NTB, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan kunjungan kerja ke NTB bertujuan untuk memastikan kesiapan jajarannya dalam melakukan penyerapan gabah petani dalam negeri sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru.

Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah ( HPP). HPP ini sebagai acuan pembelian harga terbaru.

Sesuai Permendag tersebut, kata Wibisono, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp4.200 per kilogram (kg), tingkat penggilingan Rp4.250/kg, sedangkan gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp5.250/kg, dan di tingkat gudang Bulog Rp5.300/kg. Sementara untuk beras terima di gudang Bulog Rp8.300/kg.

Ada beberapa persyaratan pembelian gabah dan beras, di antaranya kada air maksimal 25 persen, dan kadar hampa (kotoran) maksimal 10 persen untuk GKP. Sedangkan untuk GKG syaratnya adalah kadar air maskimal maks 14 persen, dan kadar hampa maksimal 3 persen.

“Untuk pembelian beras syaratnya kadar air maksimal 14 persen, DS mininal 95 persen, broken maksimal 20 persen, dan menir maksimal 2 persen,” kata Wibisono, didampingi Pimpinan Wilayah Bulog NTB Supriyanto.

Pimpinan Wilayah Bulog NTB Supriyanto menambahkan, pembelian gabah dapat dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) ADA DN 2020.

Khusus di wilayah NTB, kata dia, terdapat 10 Satker Pengadaan yang tersebar di wilayah kerja Kantor Wilayah NTB sebanyak empat satker, wilayah Kantor Cabang Kabupaten Lombok Timur satu satker, wilayah Kantor Cabang Kabupaten Sumbawa dua satker, dan tiga satker di wilayah Kantor Cabang Bima.

“Satuan kerja tersebut berfungsi sebagai market intelegen, pemantau kualitas gabah di wilayah masing-masing. Selain itu, melakukan penyerapan gabah, khususnya gabah dengan harga di bawah HPP sebagai wujud keberpihakan Bulog kepada petani,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer