32.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaEkonomiDisperin NTB Gandeng Ponpes, Kembangkan Usaha dan Inovasi Produk Fesyen

Disperin NTB Gandeng Ponpes, Kembangkan Usaha dan Inovasi Produk Fesyen

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian (Disperin) NTB menggandeng pondok pesantren (ponpes) dalam pengembangan usaha dan inovasi produk fesyen yang berbasis lokal. Salah satunya menggelar bimbingan teknis (bimtek) wirausaha baru di bidang fesyen bagi industri kecil menengah (IKM) Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

Bimtek itu bertujuan memberikan pembekalan dan keterampilan kepada wirausaha baru, terutama pada para santri di Yayasan Ponpes Nurul Hakim, Kediri, Lobar. Khususnya di sektor fesyen, agar mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Program ini merupakan bagian dari visi besar NTB, yaitu mewujudkan NTB sebagai salah satu pusat industri kreatif di Indonesia. “Kita berharap, dari kegiatan ini akan lahir wirausaha-wirausaha muda yang tidak hanya kreatif tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren fesyen global,” ujar Kepala Disperin NTB, Nuryanti, Kamis (19/9).

Kegiatan bimtek yang diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang industri kreatif, dengan fokus utama pada pengembangan usaha dan inovasi produk fesyen ini tidak hanya sebagai ajang pengembangan potensi santri, tetapi juga menjadi wadah untuk menciptakan santripreneur. Nantinya diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi lokal, dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam pengembangan usaha di bidang fesyen.

“Ini juga menjadi wadah untuk mengembangkan potensi santri sebagai santripreneur, dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui pengembangan usaha di bidang fesyen berbasis nilai-nilai keislaman,” terangnya.

Pimpinan Yayasan Nurul Hakim TGH. Muharrar Mahfuz mengapresiasi inisiatif Disperin NTB yang turut mendorong pemberdayaan ekonomi umat melalui wirausaha di bidang fesyen. Serta melibatkan para santri yang ada di ponpes untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di NTB. “Maka dari itu pentingnya sinergi antara dunia usaha dengan lembaga pendidikan dalam melahirkan santripreneur yang kreatif dan inovatif. Terlebih dengan adanya kegiatan ini,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer