Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB tengah mengembangkan sumber benih vanili. Lahan yang disiapkan seluas 1 hektare dengan jumlah pohon vanili sebanyak 3.800 batang.
Kepala Distanbun NTB, Fathul Gani mengatakan luas lahan tanaman vanili di NTB sekitar 17 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten di NTB, salah satunya di Kabupaten Lombok Utara. Selama ini benih vanili yang ditanam oleh para petani lebih banyak didatangkan dari luar daerah.
“Harapan kita jadi ke depan benih kita datangkan tidak dari luar, tetapi menghasilkan sendiri. Itu output yang kita harapkan,” katanya, Rabu (14/6) pagi. Diterangkan Fathul, tanaman vanili baru ditanam dua bulan terakhir, dan mulai dikembangkan menjadi benih sekitar setahun kedepan.
Masa panen vanili sendiri diakui cukup lama, yaitu selama tiga tahun. “Ini ditanamnya baru dua bulan. Masa panennya selama tiga tahun, tapi kalau untuk benih itu setahun sudah bisa, sudah mulai distek,” ujarnya.
Masih minimnya masyarakat di NTB menanam vanili karena masa panen yang cukup lama. Sehingga lebih memilih untuk menanam komoditas lain yang masa panennya 3-4 bulan. Padahal hasil dari tanaman vanili sangat besar. “Masyarakat kita kan selama ini tidak mau menunggu lama, tidak sabaran. Kalau jagung kan bisa 4 bulan panen, kalau ini kan lama, memang perawatannya agak sedikit rumit, tapi kalau kita tekuni insyaallah bisa menghasilkan,” ungkapnya.
Tanaman vanili, sambung Gani, selain masa panen yang cukup lama juga membutuhkan perawatan yang sedikit lebih rumit. Karena pupuk yang digunakan merupakan organik dan bukan kimia. “Ya memang seperti ini, gampang-gampang sulit tapi dengan keahlian yang dimiliki teman-teman kita, kita yakin insyaallah bisa dengan baik,” ujarnya.
Upaya Pemprov NTB untuk mengembangkan sumber benih ini karena memiliki peluang yang cukup bagus. Saat ini, NTB rutin mengekspor vanili ke Amerika sebanyak 1,4 ton dengan nilai ekspor sebesar Rp1,4 miliar. Padahal, kebutuhannya terhadap vanili sebanyak 6-7 ton per bulan. “Tetapi kita baru bisa memenuhi 1,4 di awal Juni kemarin kita di Balai Karantina kita mulai ekspor,” katanya.
Pada Juli mendatang, Provinsi NTB sudah bisa mengekspor 5-6 ton vanili. Tanaman vanili di NTB baru mulai dikembangkan sekitar dua tahun terakhir. “Jadi insyaallah 1 tahun ke depan target kita bisa diatas 10 ton bisa terpenuhi,” harapnya. (azm)