26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiEkonomi NTB Triwulan I 2024 Tumbuh 4,75 persen

Ekonomi NTB Triwulan I 2024 Tumbuh 4,75 persen

Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB ekonomi NTB triwulan I 2024 tumbuh dibanding Triwulan I-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen. Pertumbuhan ekonomi disumbang oleh pertambangan dan penggalian yang andilnya cukup besar.

Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan perekonomian NTB berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku Triwulan I-2024 mencapai Rp 43,66 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 26,50 triliun. Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,48 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,79 persen.

“Pertumbuhan terjadi pada 16 lapangan usaha dan hanya 1 lapangan usaha yang mengalami kontraksi yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,13 persen,” ujar Wahyudin, Senin (6/5).

Untuk lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan, selain pertambangan dan penggalian. Ada juga konstruksi sebesar 9,46 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 8,71 persen. Selanjutnya, lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 8,16 persen. Kemudian pengadaan listrik dan gas sebesar 6,50 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,37 persen. PDRB Menurut Pengeluaran mengalami pertumbuhan sebesar 8,00 persen. “Sedangkan ekonomi NTB Triwulan I-2024 terhadap triwulan IV-2023 mengalami kontraksi sebesar 1,36 persen secara q-to-q,” terangnya.

Lebih lanjut, ekonomi NTB triwulan IV di 2023 pertumbuhan terjadi pada 5 lapangan usaha, sedangkan 12 lapangan usaha lainnya terkontraksi. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 5,55 persen. Pengadaan listrik dan gas sebesar 4,35 persen dan jasa perusahaan sebesar 1,78 persen.

Di sisi lain, tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi cukup dalam adalah industri pengolahan sebesar 16,62 persen, diikuti oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 6,51 persen dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 5,30 persen. “Struktur PDRB NTB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku sedikit mengalami perubahan dibandingkan triwulan IV-2023,” katanya.

Sementara itu, ekonomi NTB Triwulan I-2024 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 21,13 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 21,10 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda Motor sebesar 14,01 persen; dan konstruksi sebesar 9,43 persen. “Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian mencapai 65,67 persen,” ujarnya.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,55 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,36 persen. “Kalau ekonomi NTB kita lihat tanpa tambang bijih logam pada Triwulan I-2024 terkontraksi sebesar 0,81 persen (q-to-q) dan tumbuh 3,01 persen (y-on-y),” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer