28.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaEkonomiEksportir Keluhkan Harga Kopi Melonjak Tinggi di Petani

Eksportir Keluhkan Harga Kopi Melonjak Tinggi di Petani

Mataram (Inside Lombok) – Saat ini harga biji kopi robusta di NTB mulai mengalami kenaikan, tembus hingga Rp60 ribu per kilogram (kg). Tingginya harga ini lantaran permintaan dari dalam dan luar negeri, sehingga membuat sejumlah eksportir menyetop pengiriman ke luar negeri.

Salah satunya dialami eksportir Kopi NTB, Lalu Thoriq. Ia mengatakan karena tingginya permintaan kopi ini usahanya tak lagi memenuhi pesanan dari luar negeri meskipun sebelumnya rutin mengekspor ke Korea Selatan.

Saat ini diakui dirinya hanya bisa memsok 5 ton kopi ke Korea Selatan. “Angkat tangan saya, karena harga kopi di sini tinggi sekali. Sementara harga pembelian di luar negeri tidak naik,” ujar Thoriq, Selasa (9/4).

Sebagai informasi harga kopi green bean (biji kopi mentah) di tingkat petani saat ini Rp55 ribu per kg, sementara di pasaran tembus Rp60 ribu per kg. Sementara itu pembelian di luar negeri di kisaran 2,5 Dolar Amerika. Jika dengan nilai tukar Rp15 ribu per Dolar Amerika, maka 1 kg kopi di luar negeri harganya Rp37.500 atau jika harganya biasanya hingga Rp50 ribu lebih per kg, itupun eksportir tetap tak mendapatkan keuntungan apa-apa.

“Harga pembelian di luar negeri tetap stabil. Di sini naik harga dari petaninya. Mau dapat apa? Makanya saya stop pengiriman ke luar negeri,” katanya. Kenaikan harga kopi di tingkat bawah ini pun menurutnya harus menjadi catatan. Bahkan kenaikan harga ini tidak serta merta dinikmati petani.

Menurutnya, yang menikmati kenaikan harga ini justru pengepul-pengepul kopi. Hanya sedikit petani kopi yang mendapatkan dampaknya, itupun yang punya stok kopi. “Karena tidak menjual seluruh hasil kopinya langsung. Petani kebanyakan sudah jual dari awal ke pengepul dengan sistem ijon. Malah jualnya di bawah harga Rp20 ribu per kg. Jadi yang kaya raya sekarang pengepul kopi,” terang pemilik UD Berkah Alam ini.

Selain itu kenaikan harga kopi di NTB dipicu promosi kopi NTB pada kegiatan pameran kopi terbesar di dunia, Coffex Istanbul yang diselenggarakan di Istanbul, Ibukota Negara Turki pada September 2021. Sebanyak 20 negara berpartisipasi, didominasi negara-negara Eropa saat itu. NTB bahkan menerima pesanan fantastis 1.450 ton. “Dunia tengah tertuju kepada NTB sebagai penghasil kopi. Ibaratnya, jendela NTB dibuka di mata dunia, perhatian buyer tertuju kepada NTB,” ucapnya.

Lebih lanjut, sejak pameran tersebut akhirnya semua buyer dari berbagai negara di dunia, untuk mencari kopinya di NTB. Apalagi diketahui bahwa NTB sebagai daerah penghasil kopi, tentunya menjadi daya tarik untuk buyer ke sini. “Tidak saja dari luar negeri, permintaan dari dalam negeri juga sangat tinggi. Tidak sesuai supply dan demand,” katanya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer