Mataram (Inside Lombok) – Penjualan hewan kurban di 2023 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal, tahun lalu kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) menjangkiti hewan ternak, terutama sapi. Bahkan tahun lalu harga sempat mengalami kenaikan.
Salah satu pedagang hewan kurban di wilayah Tanjung Karang, Kota Mataram, Ahmadji Ahmad mengakui jelang H-6 Iduladha 1444 Hijriah ini penjualan hewan kurban, baik sapi maupun kambing, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu meskipun ada PMK, penjualan mengalami kenaikan hingga 20 persen. Namun penyebab pasti mengalami penurunan tahun ini tidak diketahui secara jelas.
“Biasanya seminggu sebelum hari H itu, penjualan sampai 50 ekor sapi, tapi ini masih 30 ekor. Faktornya belum tahu, faktor ekonomi mungkin. Karena tahun ini musimnya anak mau masuk sekolah SMA, SMP, kuliah dan beberapa pelanggan itu ada yang pergi haji,” ungkap Ahmadji ketika ditemui di lapak jualannya, Jumat (23/6).
Ia pun menegaskan berkurangnya penjualan hewan kurban tahun ini tidak ada pengaruh dari penyakit. Di mana semua hewan kurban dalam kondisi sehat. “Karena kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk mengecek kesehatan hewan,”ujarnya.
Hewan-hewan kurban yang dijualnya sebagian besar lokal, baik sapi maupun kambing. Dari segi penjualan kedua hewan kurban ini hampir sama saja, yakni 50 persen kambing, 50 persen sapi.
“Misalnya kalau sapi di angka 60 ekor, kalau kambing bisa 130 ekor. Kalau stok yang kami punya sapi 30 ekor, kambing 65 ekor,” tuturnya. Dari jumlah tersebut, sampai saat ini hewan kurban yang sudah terjual di lapak milik Ahmadji di antaranya 20 ekor sapi dan 30 ekor kambing.
Penjualan tahun ini pun diakuinya menurun drastis, di mana 2022 lalu ia mampu menjual hingga 60 ekor sapi dan 100 ekor kambing. “Masih ada waktu seminggu (untuk menjual).. Mudah-mudahan surprise mungkin,” terangnya.
Sementara dari sisi harga hewan kurban jelang hari raya Iduladha tahun ini diakui sedikit mengalami kenaikan, yaitu sekitar 5 persen dari harga tahun lalu. Harga sapi untuk tahun ini berkisar Rp14-20 juta, sementara kambin Rp28-5 juta.
