Mataram (Inside Lombok) – Provinsi NTB menjadi daerah penyumbang produksi cabai secara nasional. Untuk bisa mendukung pemenuhan salah satu komoditas tersebut, tahun ini NTB menambah jumlah lahan tanam cabai seluas 600 hektare.
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan dengan tambahn luas lahan tanaman cabai tersebut akan ada antisipasi di daerah agar harga tetap stabil. Karena tidak saja di kalangan para petani, masyarakat juga dianjurkan untuk memanfaatkan pekarangan yang kosong untuk menanam salah satu komoditas pertanian tersebut.
“Gerakan menanam ini dimasifkan. Sehingga mau bagaimanapun skala bisnis tidak ada gejolak. Dengan tambahan 600 ha itu ada pola proteksi dari daerah kita,” katanya. Ratusan hektare yang akan disiapkan sebagai tambahan lahan tanaman cabai tahun ini akan dipusatkan di Kabupaten Lombok Timur dan akan disebar di kecamatan yang ada di daerah tersebut. “Itu nanti Lombok Timur saja. Nanti sambil kita bergerak ke arah Sumbawa,” katanya.
Ia mengatakan, kebutuhan masyarakat di NTB terhadap cabai yaitu sebanyak 200 ton per minggu. Sementara produksi cabai di NTB yaitu mencapai 10 ribu ton lebih per bulan. “Dengan produksi tersebut diharapkan untuk mampu menyokong kebutuhan nasional. Pada saat mahal harga cabai itu kita yang bantu penuhi,” tegasnya.
Penambahan lahan ini juga sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan dan mengendalikan inflasi. Karena salah penyumbang inflasi di NTB yaitu komoditas pertanian seperti bawang merah dan juga cabai. (azm)
