28.5 C
Mataram
Jumat, 27 September 2024
BerandaEkonomiJaga Inflasi NTB, Pengembangan Klaster Cabai Digenjot Sampai Pulau Sumbawa

Jaga Inflasi NTB, Pengembangan Klaster Cabai Digenjot Sampai Pulau Sumbawa

Mataram (Inside Lombok) – Upaya pengendalian inflasi di NTB terus dilakukan, salah satunya dengan pengembangan klaster komoditas pangan unggulan, yakni cabai. Selama ini hanya berfokus di Pulau Lombok saja, kini dilakukan Bank Indonesia (BI) secara konsisten memperluas pengembangan klaster komoditas pangan unggulan hingga ke Pulau Sumbawa.

Kantor Perwakilan BI NTB memperluas klaster binaannya khusus untuk komoditas cabai melalui Kelompok Tani Ai Ramena di Desa Buin Baru Kecamatan Buer. Pengembangan demplot cabai di Kelompok Tani Ai Ramena melalui penanaman cabai di lahan seluas 1 hektare.

“Kami berharap inisiasi yang telah dilaksanakan dapat direplikasi oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholder lainnya dalam pengembangan komoditas ketahanan pangan di NTB khususnya di Pulau Sumbawa,” ujar Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap.

Dalam pelaksanaannya, ditempuh beberapa tahapan, yakni, pertama dengan peningkatan kapasitas kelompok tani melalui berbagai pelatihan seperti pelatihan pertanian organik dan penguatan kelembagaan, penyadaran dan perubahan paradigma petani melalui studi tiru. Kedua peningkatan akses korporasi kelompok tani melalui perluasan akses pasar, baik kepada pedagang besar maupun UMKM lokal. Ketiga peningkatan akses pembiayaan kepada lembaga keuangan dalam rangka peningkatan akses permodalan.

- Advertisement -

“Semoga ini berkontribusi aktif dalam pengendalian inflasi komoditas pangan, khususnya komoditas cabai di Pulau Sumbawa dari sisi ketersediaan pasokan,” terangnya. Sementara itu, untuk mendukung pengendalian inflasi khususnya strategi ketersediaan pasokan, program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani.

Melalui pengembangan pertanian organik dan optimalisasi pemanfaatan limbah dan kotoran hewan ini diharapkan dapat menekan biaya produksi petani serta peningkatan produktivitas hasil pertanian. “Pertanian organik dan pertanian terintegrasi ini juga diharapkan dapat turut berkontribusi pada pengembangan Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer