28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiJalin Kemitraan dengan Petani Lokal, Pabrik Porang di Sekotong Dicanangkan Jadi Pemasok...

Jalin Kemitraan dengan Petani Lokal, Pabrik Porang di Sekotong Dicanangkan Jadi Pemasok Terbesar di Indonesia

Mataram (Inside Lombok) – Pabrik porang milik PT Rezka Nayatama di Sekotong, Lombok Barat direncanakan bakal beroperasi secara penuh pada akhir 2024 mendatang. Meski baru diresmikan, pabrik itu pun diyakini akan mampu menjadi penyedia pasar terbesar untuk olahan porang di Indonesia.

Pabrik porang ini sendiri diresmikan pada 26 Juli 2023 lalu oleh Gubernur NTB periode 2018-2023, Zulkieflimansyah. Saat ini manajemen pabrik tengah mempersiapkan operasional seluruh mesin di dalam pabrik.

“Mungkin November tahun depan bisa full capacity. Mesin yang akan digunakan harus dipasangi sensor. Misalnya sensor kecepatan conveyor, sensor lidah api mesin untuk pengering. Semuanya kita stel. Setelah ketemu. Kita buatkan algoritmanya,” ujar Direktur PT Rezka Nayatama, Rachmad Saptadi, Kamis (5/10).

Jika seluruh sensor sudah terpasang, maka pengoperasian mesin yang ada bisa dilakukan melalui satu kendali dari sistem yang terintegrasi. “Itu formulanya yang harus diselesaikan. Tetapi targetnya, produksi komersial mulai tahun 2024 pada April, seiring semua ekosistem hulu hilir serta pemasaran dalam daerah maupun tujuan ekspor ke China,” ucapnya.

Sedangkan untuk bahan baku umbi porang, dalam ketersediaan pihak pabrik sudah melakukan kemitraan dengan petani porang yang tersebar di NTB. Seperti di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Lombok Utara.

“Untuk pengaturan pola panen pun sudah terjadwal, sehingga kontinuitas produksi bisa terjamin dan target kami dalam untuk lahan yang teregistrasi seluas 700 hektare tahun 2024,” terangnya.

Pabrik ini nantinya dapat memproduksi tepung glukomanan (zat khas yang terkandung dalam porang) dengan kadar hingga 90 persen. Mengadopsi teknologi industri manufaktur 4.0, mesin di pabrik ini mampu menyerap sebanyak 483 ton umbi porang setiap bulannya sebagai bahan produksi.

Dengan proyeksi produksi sekitar 240 ton tepung glukomanan hingga kadar 90 persen per tahun, pabrik ini akan menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Hal ini sekaligus menyediakan ekspor ke berbagai negara seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Eropa, Vietnam, dan Thailand.

“Saat ini pabrik bisa mengolah 6 ton dari kapasitas 12 ton sehari. Sementara ketersediaan bahan baku sudah lebih dari cukup. Tetapi kalau ada mitra tetap memasok bahan baku dan porang yang dipasok sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, kita terima,” jelasnya.

Seluruh bahan baku yang dipasok oleh rekanan sudah sesuai standar yang disarankan. Sebelum bahan baku dikirim, terlebih dahulu timnya melakukan kunjungan lapangan untuk diedukasi umbi-umbi yang seperti apa yang diterima pabrik. Harga bahan baku porang saat ini di kisaran Rp4,2-4,7 ribu per kilo yang diterima di pabrik. Harga beli ini pun dinilai sudah cukup menguntungkan bagi petani. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer