Mataram (Inside Lombok) – Jelang lebaran Idulfitri belum ada peningkatan pemotongan hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Majeluk, Kota Mataram. Pemotongan menjelang lebaran Idulfitri disebut masih dengan kondisi yang normal.
Kepala UPTD RPH dan Pasar Hewan Dinas Pertanian Kota Mataram, drh Vidia Fibriyanti Senin (17/4) di Mataram mengatakan lonjakan pemotongan hewan biasa terjadi mulai H-3 atau tiga hari sebelum Lebaran Idulfitri. “Puncaknya nanti H-1 pemotongan itu sangat banyak. Tapi kalau peningkatannya nanti di mulai H-3,” katanya.
Vidia mengatakan, pada H-3 peningkatan pemotongan hewan diprediksi 100 persen. Kemudian di H-2 bisa meningkat 200 persen. Selanjutnya puncak pemotongan hewan di RPH terjadi di H-1 lebaran bisa mencapai 100 ekor. “Kalau di hari H itu pemotongannya bisa 100 ekor. Jadi meningkat sekali permintaannya,” ujarnya.
Pada pemotongan di RPH Majeluk antara 10 ekor sampai 12 ekor per hari. Namun jelang lebaran Idulfitri biasanya terjadi peningkatan dari biasanya. “Rata-rata kalau di hari biasa kan pemotongan di sini itu 10 sampai 12 ekor. Itu sudah banyak. Jadi nanti akan meningkat mulai H-3 lebaran. Kita libur di hari pertama Idulfitri dan Idul Adha saja libur pemotongan,” kata Vidia.
Sapi yang dipotong di RPH tidak saja dari Pulau Lombok juga didatangkan dari Pulau Sumbawa untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. “Mereka yang memotong mengajukan rekomendasi untuk mendatangkan dari Pulau Sumbawa. Sapi yang dikirim ke sini yang di sini harus sudah divaksin dan dilengkapi dengan ear tag (tanda pengenal) serta sudah melalui pemeriksaan di karantina,” ungkap.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Dedi Supriadi mengatakan, kebutuhan sapi potong H-1 Idulfitri rata-rata 200 ekor. Sedangkan kuota setiap bulan yaitu sebanyak 615 ekor. “Untuk kuota sapi Sumbawa 615 ekor per bulan. Realisasinya di bulan Januari 615 ekor. Lalu di bulan Februari 345 ekor. Sedangkan di bulan Maret 359 ekor,” terangnya. (azm)