Mataram (Inside Lombok) – Jepang kembali membuka lowongan kerja untuk perawat, baik perawat kesehatan maupun perawat untuk lansia. Sekitar 50 ribu tenaga perawat dari Indonesia pun diharapkan mengisi posisi itu. Melihat tingginya kebutuhan perawat di Negeri Sakura itu, NTB pun di 2023 ini menyiapkan 500-1000 orang tenaga perawat untuk penempatan kerja di Jepang.
“Ke depan ini yang banyak dicari Jepang itu tenaga perawat sebanyak 50 ribu orang untuk kuota Indonesia. Sekarang sudah buka (pendaftarannya),” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, Selasa (1/8).
Tingginya kebutuhan tenaga perawat di Jepang ini pun diakui membuka peluang kerja global, termasuk bagi SDM kesehatan di NTB. Terlebih sudah beberapa kali perawat asal NTB diberangkatkan untuk magang kerja di Jepang.
“NTB ini banyak perawat, tapi yang kemampuan Bahasa Jepang ini yang perlu dan budayanya harus dipelajari. Jepang ini mempunyai kinerja disiplin yang tinggi. Termasuk negara yang rawan bencana,” terangnya.
Saat ini Pemprov NTB melalui Disnakertrans NTB pun tengah memfasilitasi kerja sama dengan Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI) yang merupakan ikatan alumni magang di Jepang. “Contohnya (kerja sama, Red) dengan Stikes Yarsi, itu sekarang mahasiswa di sana ada pelajaran Bahasa Jepang. Pelatihan Bahasa Jepang kita lakukan,” jelasnya.
Dengan adanya pelatihan Bahasa Jepang, diharapkan para perawat di NTB mendapatkan sertifikat bekerja di Jepang tanpa perlu ke Surabaya, Bali atau Jakarta. Namun bisa langsung didapatkan di NTB. “Nah sekarang bisa dihadirkan di sini lembaga sertifikasi itu. Difasilitasi oleh diaspora Jepang dan yang mengetes itu orang Jepang. Itu yang kita lakukan. Memang yang minta perawat ini banyak, tapi kendala bahasa dan budaya ini harus disiapkan. Kompetensi tidak masalah,” jelasnya. (dpi)