Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perindustrian NTB bakal membentuk desa Industri berbasis pengembangan potensi yang ada wilayah tersebut. Dengan begitu, diharapkan muncul faktor yang bisa menjembatani penciptaan komunitas pembaruan berbasis lokasi fisik atau non fisik hingga edukasi, khususnya desa, sebagai landasan perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Potensi yang bisa dimanfaatkan ke dalam hal baru, sehingga ada daya tarik bagi konsumen yang bernilai, itulah yang disebut dengan industrialisasi atau desa industri,” ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Selasa (29/8).
Langkah konkret yang sudah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan desa industri antara lain dengan memulai bekerja sama dengan semua pihak, salah satunya ialah perangkat desa. Selain itu, telah dilakukan tahapan survei desa-desa hingga menata kelola apa yang menjadi potensi hingga daya jual masing-masing desa untuk dijadikan desa Industri.
Seluruh proses itu tentu membutuhkan dukungan dari masing-masing stakeholder yang terlibat untuk diselenggarakan pada akhir tahun 2023-2024 untuk mulai direalisasikan. “Ada beberapa desa yang menjadi simpulan targetan untuk dijadikan desa uji coba dalam merealisasikan gagasan besar tersebut. Antara lain Desa Darmaji, Senggigi, Gapuk, Mamben, Semoyang, Gerimax, dan Buwun Sejati,” tutur Nuryanti.
Menurutnya, adanya desa industri bisa menjadi jalan kolaborasi semua pihak untuk mereposisi desa menjadi basis ekonomi pangan halal yang berkemajuan. Dikatakan, industrialisasi adalah terobosan baru di NTB. Artinya tidak semata-mata membangun gedung megah atau pabrik besar, melainkan industrialisasi yang digaungkan di NTB adalah dimulai dari sesuatu yang tidak bernilai bisa menjadi hal luar biasa yang bisa dimanfaatkan kedalam hal baru.
“Maka dari itu kami ingin memulai semua itu dari desa industri,” katanya. Lebih lanjut, desa industri disebut Nuryanti bukan hanya tentang bagaimana pengusaha pemula mendapatkan pendapatan saja, melainkan bagaimana pengusaha pemula ini mendapatkan kepercayaan dari penduduk setempat untuk memulai usaha mereka. “Selain itu, bagaimana kita bisa menciptakan pasar baru bagi para masyarakat ataupun para UMKM di desa,” jelasnya. (dpi)