27.5 C
Mataram
Selasa, 1 Oktober 2024
BerandaEkonomiKenaikan Harga Tomat Bikin Pusing Pedagang

Kenaikan Harga Tomat Bikin Pusing Pedagang

Lombok Barat (Inside Lombok) – Harga tomat dan cabai merah di pasaran mengalami kenaikan drastis. Para pedagang tomat dan cabai merah besar di Pasar Kediri, Lombok Barat bahkan mengaku hampir setiap hari meminum obat sakit kepala, lantaran kenaikan harga itu kian mencekik.

Winarti, salah seorang pedagang menuturkan, saat ini harga tomat per kilogram (kg) pun tembus Rp21 ribu. Sedangkan cabai merah besar harganya mencapai Rp70 ribu per kg. “Bantu kami biar harga stabil lah, biar tidak sakit kepala. Tiap hari minum Bodrex kita,” ujar pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kediri tersebut, Rabu (24/1).

Biasanya, Winarti mengambil tomat satu keranjang yang akan habis terjual dalam waktu satu hari. Namun saat ini, tomat satu keranjang tersebut baru bisa habis terjual setelah tiga hari. “Tetap sih kita ngambil setengah timbang (satu keranjang), tapi jadi tiga hari dijual,” tuturnya.

Selama ini ia biasanya mengambil tomat dari petani di Lombok Timur. Kenaikan harga saat ini pun diduga lantaran masifnya pengiriman ke luar daerah. “Kenaikannya karena itu dah, faktor pengiriman ke luar daerah,” bebernya.

- Advertisement -

Selain tomat, lonjakan harga cabai merah besar yang sudah berlangsung satu pekan juga mulai dikeluhkan para pedagang. Dari harga awal Rp25 ribu pe kg, kini tembus hingga Rp70 ribu per kg. Berbeda dengan cabai rawit yang saat ini harganya justru mengalami penurunan. “Cabai merah minta ampun, Rp70 ribu harganya sekilo. Padahal biasanya cuma Rp25 ribu, loncat (lonjakannya) jauh,” keluhnya, seraya melayani pembeli.

Pihaknya pun berharap ada upaya dari pemerintah untuk membantu menekan lonjakan harga tersebut. Lantaran mereka juga sudah merasa kehabisan modal untuk membeli tomat dan sayuran lainnya. “(Modal) paling kita harus punya di atas Rp5 juta kalau sekarang ini,” sambungnya.

Sayur-sayuran yang dijualnya tersebut pun ditargetkan harus habis dalam waktu dua hari. Karena jika tidak, mereka harus siap-siap merugi karena kondisi sayurnya yang sudah tidak lagi segar. (yud)

- Advertisement -


Berita Populer