Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Perindustrian (Disperin) NTB mengembangkan potensi dari sentra industri kelapa yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU) hingga ke skala nasional. Langkah ini dirasa tepat, mengingat KLU menjadi salah satu daerah penghasil kelapa di NTB.
Dinas Perindustrian NTB mengajak Ditjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin (Ditjen IKMA), Reni Yunita melihat langsung sentra industri kelapa di KLU. Dengan tujuan memperlihatkan langsung potensi dan perkembangan industri kelapa serta upaya-upaya inovatif yang telah dilakukan oleh pelaku industri di daerah ini.
“Kunjungan Ditjen IKMA ke sentra kelapa di Lombok Utara merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan potensi industri lokal. Serta meningkatkan daya saing daerah dalam skala nasional maupun internasional,” ungkap Kepala Disperin NTB, Nuryanti, Kamis (4/4).
Yanti sapaan akrabnya, menyebut dengan kunjungan dilakukan Ditjen IKMA diharapkan dapat membuka jalan untuk kerja sama yang lebih erat antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam mendukung pengembangan industri kelapa di Lombok Utara.
“Ini mudah-mudahan bisa memberikan dorongan positif bagi pelaku industri lokal untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka,” imbuhnya. Dikatakan, pada kunjungan tersebut Ditjen IKMA dapat mengamati dan memperhatikan secara langsung lokasi proses produksi, pengolahan, dan distribusi produk-produk berbasis kelapa. Apalagi banyak produk-produk yang sudah bisa dihasilkan dari kelapa, baik itu minyak. Kemudian pemanfaatan batok kelapanya, selanjutnya serabut kelapa menjadi media tanam yang banyak dicari.
“Dengan mengundang Ditjen IKMA ke wilayah kami, semoga dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang potensi besar yang dimiliki oleh industri kelapa di Lombok Utara,” katanya.
Namun tidak dipungkiri bahwa dalam industri kelapa ini memang tidak bisa berjalan semulus itu. Tentunya ada tantangan dan potensi sektor industri kelapa di Lombok Utara, hal-hal tersebut yang juga agar dapat dipahami oleh pemerintah pusat. Selain itu, ada kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah serta dukungan dari berbagai pihak dapat membawa industri kelapa di Lombok Utara menuju arah yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Kunjungannya bisa saja membuka peluang kerja sama dan investasi yang dapat memajukan industri kelapa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” demikian. (dpi)
