27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiKolaborasi untuk Atasi Persoalan Ketahanan Pangan Melalui Sistem Blockchain Padigital

Kolaborasi untuk Atasi Persoalan Ketahanan Pangan Melalui Sistem Blockchain Padigital

Mataram (Inside Lombok) – Pertanian di Indonesia, tak terkecuali di NTB, dinilai belum mampu memenuhi keseluruhan aspek untuk mencapai ketahanan pangan. Karena masih tersendatnya alur dari sisi produksi, distribusi, hingga keterjangkauan bagi konsumen. Sedangkan pada 2050 mendatang, penduduk bumi diprediksi akan bertambah sebesar satu miliar orang dari jumlah saat ini.

Konsekuensi dari peningkatan populasi manusia ini akan berdampak pada peningkatan kebutuhan pangan. Sehingga, salah satu perusahaan teknologi blockchain, PT Padigital Graha Utama tengah mengembangkan platform ketahanan pangan yang diharapkan menguntungkan bagi para petani pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, hingga konsumen dan investor.

Penerapan program ini pun dimulai dari wilayah NTB, melalui contract farming release bersama PT Datu Nusra Agribisnis sebagai agregator untuk dapat menyerap produksi jagung di NTB. “Sistem blockchain Padigital adalah sistem mutakhir, aman, dan menggunakan platform yang terdesentralisasi untuk memberdayakan semua pemangku kepentingan. Agar bisa berkolaborasi, berbagi data penting dan memastikan integritas informasi. Mulai dari produksi, distribusi, dan retail,” papar perwakilan dari PT Padigital Graha Utama, Surya Kurniadi.

NTB pun dipilih menjadi wilayah pertama percontohan penerapan Padigital tersebut. Yang dimulai dari Kabupaten Lombok Timur, dengan menyasar komoditas jagung. Di mana sasaran penanaman lahan disebutnya harus satu blok dengan luas mencapai 2.500 hektare. Yang terdiri dari cluster-cluster dengan luas masing-masing 250 hektare.

“Kegiatan penanaman juga akan dilengkapi dengan industri pengolahan jagung dan sistem pergudangannya,” imbuh dia. Melalui program ini, pihaknya ingin memberikan semangat dan dampak positif kepada para pihak terkait. Mulai dari investor, mitra, masyarakat, hingga pemerintah.

Sementara itu, Direktur PT. Datu Nusra Agribisnis (PT DNA), Dean Novel menilai program ini dapat memberi solusi bagi para petani. Karena menggunakan sistem syariah. “Tidak ada bunga, biaya, tapi murni bagi hasil dari natura. Semoga ini menjadi solusi kebutuhan produksi jagung yang saat ini sedang terjadi di tingkat petani,” harap Dean.

Terlebih setelah NTB dilanda El Nino yang cukup panjang, dia menyebut para petani mengalami keterbatasan dan ketiadaan modal untuk melakukan produksi. Padahal saat itu, harga jagung terbilang sedang tinggi. “Momentum harga tinggi tidak bisa dirasakan oleh petani. Nanti petani akan menjadi penonton saja tapi tidak bisa produksi,” ungkapnya.

Sehingga untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, PT. Padigital Graha Utama bekerjasama dengan PT DNA selaku agregator, untuk menyerap produksi jagung yang ada di NTB, khususnya pulau Lombok.

Dean menuturkan, pada 2021 lalu, Lombok Timur menjadi daerah pertama yang mampu menghasilkan jagung food grade. Terlebih, petani di NTB diakuinya cukup disiplin dalam perawatan tanaman. Dan itu pun membuka peluang bagi hasil produksi jagung NTB bisa memasuki segmen pasar pakan ternak dan makanan food grade. “Maka jika kita memiliki kendala di salah satu segmen, maka kita punya alternatif segmen. Itu tidak dimiliki oleh daerah lain. Dan ini ingin kita tularkan,” jelasnya.

Di mana saat ini, Indonesia disebutnya masih mengimpor jagung food grade sebesar 900 ribu-1,5 juta ton per tahun. Sedangkan hasil produksi dalam negeri diakuinya belum bisa memenuhi kebutuhan tersebut. “Meskipun baru satu dua persen (hasil produksi jagung petani yang diserap), kita sudah bisa mewarnai secara neraca perdagangan jagung supply dari dalam negeri,” pungkasnya.

Acara penandatanganan contract farming release yang digelar di Mataram itu pun turut dihadiri oleh Kementrian Pertanian RI, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, yang dihadiri oleh Plt Bupati Muna langsung. Kemudian ABIM, BITARA, BULOG, Perusahaan Daerah Provinsi NTB, ACA Asuransi, JAPFA GROUP, PT Charoen Pokphand, Karunia Trinitas Agro, Tunas Harmoni Abadi, PT. Arena Agro Andalan dan ABC Express. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer