25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiKuliner Legend, Kosmetik Herbal dan Fesyen Muslim Jadi Ikon Industri NTB

Kuliner Legend, Kosmetik Herbal dan Fesyen Muslim Jadi Ikon Industri NTB

Mataram (Inside Lombok) – Produk makanan legend, kosmetik herbal dan fesyen muslim menjadi ikon industri di NTB. Ketiga ikon industri tersebut melibatkan 9 ribu pelaku IKM lainnya untuk bisa mengembangkan industrialisasi di NTB. Mengingat industrialisasi menjadi program unggulan yang terus digeber pemerintah.

“Tiga ikon industri ini ada Kuliner Legend, kosmetik, farmasi herbal dan alat kesehatan, serta modes atau muslim fesyen industri,” ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Selasa (9/5).

Saat ini ketiga ikon industri tersebut sedang mengarah pada fase produksi massal. Di mana pasar utama sebagai oleh-oleh di pusat penjualan oleh-oleh di NTB, dan pangsa pasarnya untuk menyediakan kebutuhan bagi calon jemaah haji dan umrah. Untuk itu, Disperin NTB menjalin kerja sama dengan stakeholder, antara lain Dekranasda NTB, OJK, BI, BEI, Kemenkumham, BPOM dan lainnya.

“Untuk ikon Kuliner Legend, program pendampingan dilakukan untuk inovasi kemasan steril dan higienis komersil. Kuliner Legend merupakan industri makan-minum yang khas NTB agar dapat bertahan hingga 6 bulan dan memiliki ijin edar,” terangnya.

Sudah ada tiga produk yang masuk Kuliner Legend dan memiliki izin edar, yaitu ayam rarang, sate rembiga, dan ayam taliwang. Sedangkan untuk kuliner lainnya seperti sate bulayak, sate tanjung, sate pusut, ayam pelalah, nasi puyung, bandeng presto dan lainnya masih dalam proses pendampingan.

“Sudah kami koordinasikan dengan kepala daerah 10 kabupaten/kota di NTB untuk proses pendampingan,” katanya.

Kemudian untuk kosmetik dan farmasi herbal dari bahan baku lokal, beberapa produk sudah memiliki izin edar BPOM. Seperti kosmetik dengan merek Organic, Putri Rinjani, Vivaderm dan lainnya. Ada juga Jamu Teh Kelor, Serbat Jahe, Pil Kelor, dan aneka jamu dalam kemasan yang merupakan kearifan lokal mulai menjadi alternatif gaya hidup global.

“Kalau ikon modes fesyen industri dengan basis tenun lokal NTB, IKM didampingi tidak lagi menjual hanya dalam bentuk kain tenun. Melainkan lebih meningkat lagi menjadi pakaian jadi dan aneka kerajinan. Begitu juga kombinasi dengan kerajinan ketak, bambu, rotan serta mutiara, emas dan perak,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer