28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiLima Negara Minta Pasokan Vanili Organik dari Lombok

Lima Negara Minta Pasokan Vanili Organik dari Lombok

Mataram (Inside Lombok) – Vanili organik dari Lombok cukup tinggi permintaannya, terutama untuk pasar global. Saat ini permintaan vanili organik telah datang dari lima negara, di antaranya Australia, Kanada, Malaysia, Jerman, dan Singapura. Sayangnya, permintaan dari lima negara itu kecil kemungkinan dapat dipenuhi.

Salah satu eksportir vanili organik Lombok, Mohir mengatakan permintaan dari pembeli di Amerika Serikat serikat saja mengharapkan vanili organik Lombok dapat dipasok sebanyak-banyaknya. Pada 2022 lalu yang mampu dipenuhi hanya 6 ton vanili kering.

Permintaan vanili organik secara global diakui cukup tinggi. Bahkan beberapa pembeli yang sudah mengajukan permintaan untuk vanili organik ini. “Dari Australia yang mengajukan permintaan 1 kontainer atau sekitar 20 ton melalui Kementerian Pertanian. Selain dari pembeli Australia, dari beberapa negara lain datang langsung ke rumah saya, minta dikirimkan vanili,” ujar Mohir, Rabu (19/4).

Ada juga dari Jerman minta dalam bentuk bubuk vanili. Kemudian dari Malaysia minta vanili bean, diakuinya jika dipenuhi memang susah karena skalanya besar. Dirinya sendiri belum sanggup untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Tingginya permintaan vanili organik ini, bisa saja karena kualitas vanili kita bagus. Bisa saja karena kepercayaan setelah NTB sudah melakukan ekspor dan sudah memiliki sistem, atau karena promosi-promosi dari berbagai stakeholders,” terangnya.

Untuk mendorong produksi vanili organik ini, sehingga dapat memenuhi permintaan yang tinggi dari para pembeli. Yakni dapat dilakukan dengan penambahan kemitraan dengan petani vanili di wilayah Tanjung dan Rempek, Lombok Utara. Sementara yang eksisting produksi di kaki Rinjani di wilayah Lombok Timur.

“Total sekarang 400 hektare kita kembangkan bekerjasama dengan kelompok tani. Apalagi ada fenomena menarik tahun ini untuk budidaya tanaman vanili, keluarnya bunga menjadi tidak putus,” terangnya.

Fenomena ini belum pernah dijumpai selama 20 tahunan Mohir menjadi praktisi vanili. Entah penyebabnya karena intensitas hujan yang masih dijumpai meskipun masuk musim kemarau. Karena bunga yang terus bermunculan. Karena biasanya, setelah panen harus nunggu beberapa bulan dulu baru tumbuh bunga.

“Sekarang terus berbunga. Fenomena ini terjadi se Indonesia. Para ahli masih melakukan penelitian penyebabnya,” katanya. Kendati hingga kini belum diketahui, apakah munculnya bunga vanili secara kontinyu ini mengindikasikan produksi akan meningkat, atau sebaliknya.

Harapannya fenomena ini menjadi tanda baik produksi vanili meningkat karena proses pembuahan terus berlangsung. “Fenomena ini juga menjadi pembelajaran bagi petani untuk melakukan panen secara selektif terhadap buah-buah yang sudah siap panen, tapi apakah ini menjadi kabar membahagiakan? Belum tahu juga dampaknya seperti apa,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer