28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiMasuki Musim Panen, NTB Pastikan Tolak Beras Impor

Masuki Musim Panen, NTB Pastikan Tolak Beras Impor

Mataram (Inside Lombok) – Kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir berdampak pada jumlah produksi gabah petani. Kendati, untuk ketersedian beras, terutama di NTB dipastikan masih cukup aman. Apalagi saat ini sudah memasuki musim panen, seperti di Lombok Barat dan beberapa wilayah di NTB.

“Makanya kita tidak akan masukan beras impor, keterlaluan (kalau masuk). Memang ada gabah yang keluar, tapi yang penting jangan terganggu di kita (ketersedian, Red),” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Taufiek Hidayat, Jumat (27/10).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) NTB produksi gabah petani dari Januari-Oktober 2023 mencapai 1,3 juta ton. Jika dikonversikan ke beras sekitar 900 ribu ton. Untuk kebutuhan NTB sekitar 530 ribu ton, artinya masih ada surplus ketersedian beras di dalam daerah.

“Bulan ini juga sudah mulai masuk musim panen. Makanya El Nino itu hanya berdampak pada lahan saja, tetapi tidak berdampak terhadap produksi kita. Mungkin terdampak ada penurunan produksi, tapi tidak berdampak kepada kesedian pangan kita,” tegasnya.

Menurutnya, peningkatan produktivitas pertanian juga harus diikuti dengan harga yang baik. Ketika harga mengalami kenaikan, tentunya membuat para petani sumringah. Maka dari itu hasil produksi tentu harus berimbang dengan harga jual di tingkat petani. “Apa gunanya produksi meningkat tapi harga tidak, kita ini ingin petani sejahtera juga,” ucapnya.

Sementara itu, dalam menghadapi musim kemarau atau El Nino ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada petani. Bantuan tersebut untuk musim tanam yang berupa bibit padi yang memang diberikan dari Kementerian Pertanian.

“Bantuan bibit diberikan, bukan bansos. Misalkan ada petani kemarin bibitnya belum datang akan diganti bibitnya di musim gernas ini. Kementan akan mengganti bibit itu,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer