Mataram (Inside Lombok) – Sorgum belakangan dilirik sebagai salah satu produk pertanian yang menjanjikan di NTB. Bahkan lahan pertanian sorgum telah dikembangkan di beberapa wilayah, salah satunya di sekitar Bendungan Batujai, Lombok Tengah dan di Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Selain hasil panen mentah, sorgum juga telah diolah menjadi beberapa produk turunan guna meningkatkan nilai ekonominya.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo yang meninjau langsung pengolahan hasil sorgum di NTB pun mengaku kagum. “Saya kagum NTB sudah sampai mengolah sorgum sampai tahap akhir dengan ragam produk makanan,” ujarnya di Tabeta Sorgum, Selagalas, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Sabtu (11/08). Sebagai tanaman tropis yang mudah dibudidayakan, pihaknya berharap sorgum dapat menggantikan kebutuhan gandum.
Pengelola Tabeta Sorgum, Irwan mengatakan pengolahan sorgum dimulai sejak penyediaan bibit, kemudian pengembangan sampai pengolahan akhir. Mulai 2009 pihaknya mengembangkan sorgum di lahan 1.213 hektare milik petani s- NTB.
“Tahun ini kita menambah 623 hektare di Lombok Timur dan 50 hektare di Loteng dan tahun ini kita menghasilkan 3,5 ton bibit,” sebutnya. Pengolahan sorgum di Tabeta sendiri berupa produk pangan, pakan dan lain lain seperti kue kue, beras sorgum, gula cair dan bahan makanan lainnya.
Diakui Irwan, sorgum memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Terlebih jika dikaitkan dengan ketahanan pangan pengganti bahan makanan pokok. (r)
