Mataram (Inside Lombok) – Mutiara merupakan salah satu kerajinan yang banyak diminati, baik itu pasar dalam negeri maupun luar negeri. Guna memperluas pangsa pasar luar negeri, Asosiasi Pedagang dan Pengrajin Mutiara Lombok membangun kemitraan dengan sejumlah pebisnis mutiara asal Cina.
Ketua Asosiasi Pedagang dan Pengrajin Mutiara Lombok, Fauzi mengatakan pertemuan tersebut membahas berbagai hal terutama menyangkut kerja sama antara pebisnis mutiara. Pihak asosiasi menyerap berbagai aspirasi pedagang mutiara asal Cina, terutama menyangkut pola kemitraan untuk kelancaran bisnis mutiara di Lombok.
Dijelaskan, pada dasarnya baik pedagang mutiara Lombok maupun Cina menginginkan adanya iklim bisnis yang harmonis. “Kedua pihak bersepakat untuk membangun kemitraan strategis dalam menjalankan bisnis mutiara sehingga mutiara Lombok terus mendunia,” ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi kesepakatan adalah pihak asosiasi akan memberikan kemudahan dan menjamin keamanan serta kenyamanan WNA Cina dalam berbisnis selama tidak melanggar aturan hukum . Seluruh pedagang mutiara asal Cina wajib mengikuti aturan hukum yang berlaku di Indonesia dengan mengantongi surat legalitas resmi. “Mereka juga harus bersedia untuk didata sebagai mitra asosiasi pedagang dan pengrajin mutiara Lombok,” ungkapnya.
Serta, pedagang mutiara Cina juga harus membangun kemitraan dengan warga lokal terutama para pedagang mutiara Lombok. Membayar iuran resmi organisasi yang penggunaannya untuk kepentingan bersama yang nominalnya ditentukan oleh para pedagang Cina. Membuatkan mereka kartu mitra asosiasi pedagang dan pengrajin mutiara Lombok sehingga kedepannya akan tertata dengan baik,” terangnya. “Para pedagang mutiara asal Cina ini juga bersedia didata baik nama perusahaannya, alamat tempat berusaha, serta nomor kontaknya,” terangnya.
Menurutnya, keberadaan pebisnis asal Cina ini berdampak positif terhadap penjualan mutiara Lombok. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir sejak Maret 2024 jumlah pembeli mutiara asal Cina semakin banyak. Hal ini dinilai dapat berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian NTB sekaligus mendongkrak kunjungan wisata NTB. “Kami berencana akan membangun komunikasi dengan berbagai pihak terutama lembaga negara baik Imigrasi, Pemprov NTB maupun pemerintah kabupaten/kota di NTB,” tuturnya.
Harapannya tata kelola bisnis mutiara di Lombok berjalan dengan baik. Artinya, kedepannya iklim investasi semakin tumbuh positif dan berdampak terhadap berbagai sektor. Apalagi diketahui mutiara Lombok merupakan yang terbaik di dunia dan banyak diminati tamu mancanegara tidak terkecuali warga Cina.
Sementara itu, beberapa pebisnis mutiara asal Cina bersedia menjalin kemitraan sekaligus membangun komunikasi dengan berbagai pihak terutama para pedagang mutiara Lombok. Mereka berharap agar keberadaan mereka memberikan dampak positif bagi bisnis mutiara di Lombok. (dpi)