Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Nusa Tenggara Barat masuk dalam sepuluh besar provinsi di Indonesia dengan pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) tercepat pada 2018 setelah melaksanakan berbagai perencanaan pembangunan secara baik.
Kepala BPS NTB, Suntono, di Mataram, Senin, menyebutkan IPM di provinsi itu mengalami peningkatan dari 66,58 persen pada 2017 menjadi 67,30 pada 2018. Angka tersebut masih berada pada kategori capaian sedang.
“Laju pertumbuhan IPM NTB merupakan ke tujuh tercepat dibandingkan provinsi lain yang ada di Indonesia. NTB hanya terpaut sedikit dari Gorontalo,” katanya.
Ia menyebutkan tiga komponen pembentuk IPM NTB pada 2018 tetap tumbuh positif, yakni umur harapan hidup (UHH) meningkat menjadi 65,87 tahun dengan peningkatan sebanyak 0,32 tahun. Artinya setiap bayi yang lahir pada 2018 mempunyai harapan untuk hidup hingga berusia 65,87 tahun.
Selain itu, harapan lama sekolah (HLS) meningkat menjadi 13,47 tahun dengan penambahan sebanyak 0,01 tahun. Artinya penduduk usia tujuh tahun ke atas di NTB, memiliki harapan untuk sekolah hingga tingkat dua di perguruan tinggi.
Sementara rata-rata lama sekolah (RLS) meningkat menjadi 7,03 tahun dengan penambahan sebanyak 0,13 tahun. Artinya rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di NTB, masih setara kelas VII (sekolah menengah pertama).
Komponen lainnya adalah pengeluaran per kapita disesuaikan per tahun bertambah menjadi Rp10.284 ribu dengan peningkatan sebesar Rp407 ribu.
“Pengeluaran per kapita NTB sebesar Rp10,3 juta masih berada di bawah rata-rata nasional sebesar Rp11 juta. Namun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pengeluaran per kapita NTB pertumbuhannya relatif bagus,” ujarnya.
Menurut Suntono, capaian IPM NTB dalam tujuh tahun terakhir cukup menggembirakan dan terus mengalami kemajuan. IPM NTB meningkat dari 61,16 pada 2010 menjadi 67,30 pada 2018. Selama periode 2010-2018, IPM TB telah bertambah 6,14 poin dengan status capaian IPM sedang.
Pertumbuhan IPM NTB dengan rata-rata satu persen per tahun tersebut tidak mungkin bisa tercapai tanpa perencanaan yang baik dari seluruh organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, dan 10 kabupaten/kota.
Untuk lebih meningkatkan posisi IPM, kata dia, pemerintah daerah di NTB harus konsisten dalam melaksanakan perencanaan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan perekonomian.
“Saya optimis dalam satu atau dua tahun ke depan, IPM NTB bisa melampaui posisi Gorontalo, kalau pemerintah daerah benar-benar komitmen dan konsisten dengan perencanaan pembangunannya,” ucap Suntono. (Ant)