Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia (BI) NTB memproyeksi arus keluar uang atau outflow selama Ramadan 2023 sebesar Rp3,06 Triliun. Di mana pada Ramadan tahun ini mengalami kenaikan dari tahun 2022 dengan kenaikan sebesar 5,9 persen.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) NTB, Achmad Fauzi mengatakan bulan Ramadan 2023 hingga 14 April 2023 realisasi outflow Rp2,10 Triliun atau 63 persen dari proyeksi sebesar Rp3,32 Triliun. Dimana titik puncak terjadi permintaan uang pada 17-18 April 2023 kemarin, yang diperikan ada penarikan 0,95 persen atau Rp950 miliar.
“Sehingga diperkirakan total outflow selama bulan Ramadan Rp3,06 Triliun, atau meningkat 5,9 persen dari tahun 2022,” ujar Fauzi, Selasa (2/5). Berdasarkan catatan BI NTB, pada triwulan I tahun 2023 Outflow tercatat sebanyak Rp2,12 Triliun. Jumlah ini meningkat secara year on year, dari tahun sebelumnya.
Kenaikan outflow ini disebabkan oleh beberapa hal, terutama karena memasuki Ramadan. “Peningkatan terjadi karena beberapa hal, yaitu panen beberapa komoditas pertanian, khususnya di pulau Sumbawa. Serta bulan suci Ramadan ini jatuh di Minggu keempat bulan Maret 2023, sehingga mempengaruhi permintaan uang tunai,” jelasnya.
Pihaknya memastikan jumlah ketersediaan atau stok uang dalam berbagai pecahan, baik besar maupun kecil di Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB dalam keadaan cukup. Terlebih dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran 2023. Bahkan Bank Indonesia menyiapkan uang kartal Rp4,3 Triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat di Ramadan tahun ini.
“Kami juga ada loket-loket penukaran uang pecahan kecil pada Ramadan kemarin. Ada sebanyak 116 loket di jaringan kantor bank, yang bisa diakses baik di Sumbawa dan Lombok,” jelasnya.
Disisi lain inflow juga mengalami peningkatan sebesar 22 persen. Kenaikan ini diakibatkan dari dampak faktor musiman yaitu, pasca libur Nataru (Natal Tahun Baru) yang mana ini hitungannya secara triwulan I 2023. Kemudian faktor yang mendukung inflow meningkat, terlebih pada Ramadan 2023 ini, karena ada THR dan gaji 13 yang diterima oleh PNS, TNI-Polri, ASN. Lalu THR bagi pegawai swasta dan adanya lonjakan arus mudik pasca pandemi diperkirakan lebih dari 38 persen orang yang mudik.
“Ada juga pencairan bansos (Bantuan Sosial), berupa PKH dan BPNT sebanyak 27.347 keluarga penerima manfaat (KPM). Kemudian libur panjang pada lebaran itu meningkatkan kunjungan wisata ke Lombok, dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (dpi)