Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pelaku wisata di Lombok Tengah (Loteng) mengaku kebanjiran pesanan dari wisatawan saat perhelatan motoGP Mandalika berlangsung.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Loteng, Syamsul Bahri mengatakan pada saat event MotoGP tahun ini pihaknya telah menerima pesanan para penonton event balap internasional itu, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Wisatawan yang sudah terkonfirmasi masuk dari luar negeri ada dari Australia dan juga Eropa,” ujarnya kepada Inside Lombok, Rabu (4/10/2023).
Dikatakan, saat ini dari 1500 orang anggota HPI Loteng masing-masing sudah menerima sekitar 800 pesanan wisata, tidak terkecuali untuk paket MotoGP. Selain itu, Samsul membeberkan untuk agen perjalanan yang tidak mengejar kesempatan atau peluang pada ajang MotoGP ini dengan cekatan diprediksi akan banyak para wisatawan mancanegara tanpa pramuwisata.
Selain itu, pihaknya mengakui bukan tidak mungkin para wisatawan juga akan mengeluhkan mahalnya biaya akomodasi dan hotel seperti saat gelaran MotoGP tahun lalu. “jika dibandingkan dengan even MotoGP yang di Malaysia dan Thailand hanya butuh Rp5 juta sudah beres semua, untuk di Lombok ini di atas itu lah, tapi itu full untuk tiket nonton (MotoGP) dan hotel untuk tiga malam,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya menyoroti akses jalan menuju lokasi wisatawan yang masih sempit seperti menuju Desa Wisata Sukarara, Desa Bilebante kemudian Desa Aik Berik yang sering menjadi keluhan wisatawan. “Akses jalan menuju ke destinasi wisata ini harus bisa dilalui dengan bus berkapasitas 30 sampai 50 orang penumpang,” imbuhnya.
Terkait dengan keluhan akses transportasi itu, pihaknya berpandangan bahwa perlu adanya pelebaran jalan. Bahkan pihaknya mengusulkan akses jalan bisa dinaikkan statusnya ke jalan provinsi.”Kita sudah ada Sirkuit Mandalika, jadi menurut saya perlu ada penyesuaian akses menuju ke desa wisata ini,” tandasnya. (fhr)