Lombok Barat (Inside Lombok) – Setelah aturan pembatasan kegiatan masyarakat resmi dicabut pemerintah, suka cita masyarakat untuk mudik pulang kampung sudah tak terbendung. Hal ini turut membawa berkah bagi pengusaha penyewaan mobil, lantaran tingkat penyewaan meningkat hingga 15-20 persen.
M. Ajik Usman, pemilik penyewaan mobil asal Kekeri, Gunungsari, Lombok Barat menuturka dari 85 mobil yang disewakannya, kini yang tersisa tinggal enam unit saja yang belum disewa para pemudik. “Sisanya sudah habis dibooking, dan bahkan ada juga mobil yang sudah dibawa mudik ke luar daerah,” tuturnya, Selasa (18/04/2023).
Kata dia, banyak masyarakat yang mudik ke luar daerah menyewa mobil di tempatnya. Tidak hanya mereka yang hendak pulang ke Bima dan Sumbawa, tetapi ada juga masyarakat yang menyewanya untuk mudik ke Surabaya hingga Jakarta.
Ramadan tahun ini pun diakui membawa berkah bagi usaha penyewaan mobil miliknya. Terlebih setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19 yang saat itu turut membuat masyarakat khawatir, bahkan untuk menyewa mobil.
“Kalau perbandingannya saat covid dulu kan mereka para konsumen mau pakai mobil yang bersih dan sopir sendiri, tapi hanya sedikit yang pesan. Kalau sekarang ini mobil dan sopirnya yang disewa,” bebernya.
Pihaknya menawarkan harga sewa mobil di musim mudik lebaran tahun ini, mulai dari harga Rp400 ribu, hingga jutaan rupiah, sesuai dengan tipe dan jenis mobil. Guna memenuhi kebutuhan pelanggannya, saat pesanan penyewaan mobil di tempatnya tetap tinggi, Ajik mengakalinya dengan meminjamkan mobil dari pihak rekanan.
“Kalau misalnya mobil kami habis kemudian ada yang sewa lagi terpaksa kami pakai mobil rekanan. Sama saja bayarannya karena sistemnya pinjam pakai,” jelasnya. (yud)