Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga tomat di pasaran tercatat merosot hingga ke harga Rp1-3 ribu per kilogram (kg). Hal ini pun membuat petani, termasuk yang ada di Lombok Timur (Lotim) meringis karena harga jual yang rendah.
Salah seorang petani tomat, Saifuddin Zohri mengeluh dengan harga tomat yang semakin anjlok saat ini. Penurunan harga tomat yang sangat drastis itu diakui menjadi pukulan telak bagi para petani.
“Harganya cuma Rp1 ribu di pasaran, dan harga beli dari kita lebih murah dari harga itu oleh para pengepul,” katanya, Jumat (13/10/2023). Bahkan harga tomat saat ini dinilai sangat merugikan para petani, sebab tak sebanding dengan biaya perawatan yang dikeluarkannya.
Ia pun mengakui bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat penurunan harga tomat bisa mencapai puluhan juta. “Gimana kita mau dapat untung? Ini saja modal yang kita keluarkan tidak bisa balik akibat harga yang sangat anjlok ini,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Anah, petani tomat lainnya yang juga merugi karena harga jual saat ini. Menurutnya tomat saat ini sudah termasuk tidak ada harganya sama sekali, sebab hanya laku seharga Rp3 ribu per kg.
“Tak ada harganya sama sekali, bahkan pengepul pun enggan mau ambil pada kita lantaran harga yang sangat murah,” tuturnya. Tak adanya pengepul yang mau mengambil lantaran harga murah dan ketersediaan melimpah membuat petani pusing bagaimana menjual tomat mereka.
Anah pun mengaku terpaksa berkeliling menjual hasil panennya. “Bahkan saya berkeliling desa jual tomat dalam bungkus kiloan agar hasil panen tak rusak lama tak dipetik,” pungkasnya.
Tak hanya itu, para petani juga membagikan hasil panen tomatnya kepada masyarakat agar tidak sia-sia. Sehingga meskipun harga tomat anjlok namun setidaknya masih bermanfaat bagi masyarakat banyak. (den)