25.5 C
Mataram
Selasa, 21 Mei 2024
BerandaEkonomiPilkada Diprediksi Tidak Signifikan Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi NTB

Pilkada Diprediksi Tidak Signifikan Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi NTB

Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB memprediksi masa pemilihan kepala daerah (pilkada) di November 2024 mendatang tidak banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah. Terlebih jika melihat di daerah lain, seperti di pulau Jawa. Ada dampak positif bagi pertumbuhan ekonominya tidak terlalu besar sekitar 0,25 persen atau 0,3 persen.

“Memang ada dampaknya ke ekonomi terutama biasanya di konsumsi rumah tangga. Cuma memang kita belum hitung dampaknya seberapa besar,” ujar Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, Selasa (30/4).

Diakui, pilkada NTB tahun ini memang memiliki potensi berlangsung masif, bahkan bisa saja kondisinya hampir sama dengan pemilu presiden dan legislatif lalu. Kendati, biasanya pada masa pilkada para calon yang akan maju, baik calon gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota akan melakukan kampanye turut mempengaruhi sejumlah harga, ketika terjadi daya beli yang tinggi. “Kalau biasanya tidak terpengaruh sama harga harga barang karena bentuknya tidak natura (barang tidak nyata, Red), sehingga tidak ada lonjakan yang tiba-tiba,” terangnya.

Menurutnya, yang perlu diantisipasi adalah kondisi jika pilkada tahun ini dipenuhi oleh pemberian natura atau barang alih-alih uang. Jika hal itu terjadi, bisa saja terjadi lonjakan harga. “Kalau sementara tidak dalam bentuk natura biasanya penggunaannya akan lebih mulus jadi bisa dibagi antar beberapa waktu. Jadi tidak akan menekan harga barang barang,” jelasnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, BI juga konsen terhadap inflasi pada masa pilkada nanti. Biasanya ketika terjadi kenaikan harga pada sejumlah harga barang, sehingga mempengaruhi lonjakan inflasi. “Kita juga sedang memantau pusat informasi harga pangan strategis. Kalau memang kita lihat ada gangguan tentunya kita akan memperbanyak gerakan pasar murah atau operasi pasar, sehingga harganya bisa lebih terkendali,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer