Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Perdagangan (Disdag) NTB akan menata para pedagang kaki lima (PKL) yang ada disekitar kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Pasalnya selama event berlangsung di sekitar sirkuit para PKL itu justru tidak merasakan dampak sama sekali.
Penataan diharapkan bisa mengatasi beberapa masalah. Antara lain penertiban yang sering dilakukan terhadap para PKL selama event berlangsung dengan kompensasi. Padahal event yang berlangsung justru dihajatkan agar memberi dampak, salah satunya bagi para PKL.
“Sekian kali event di Mandalika, PKL ini mulai event mereka dikasih duit (agar bersedia menutup lapak), tidak merasakan (dampak) apa-apa. Kami sudah koordinasi dengan Bupati Lombok Tengah, dengan ITDC. Kami minta lahan di depan gate utama dikelola oleh (Pemerintah) Provinsi melalui Disdag. Itu akan menjadi lokasi penataan PKL,” ungkap Kepala Disdag NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Senin (21/8).
Saat ini dari Pemprov NTB sudah mendapatkan bantuan stan untuk jualan para PKL sekitar sirkuit. Nantinya stan tersebut digunakan oleh PKL, sehingga dapat tertata dengan rapi dan penonton ataupun tamu yang lewat dapat singgah di lapak jualan para PKL.
“Kita sudah dapat bantuan stan dari Konjen China. Pelan-pelan, kami harus ‘ngamen’ dulu, kolaborasi dulu. Tahap awal kami ada sekitar 30 stan, karena di sana ada 20 PKL data yang sudah kami pegang,” terangnya.
Nantinya para PKL akan mengisi stan-stan yang disediakan Pemprov NTB. “PKL yang kita bahas ini adalah yang jual-jual rokok, pop mie. Itu juga harus kita perhatikan, karena itu orang-orang kita. Sayang kalau kita tidak dikasih ruang,” lanjut Nelly.
Penataan para PKL ini diharapkan membuat tamu ataupun penonton dapat menikmati dagangan yang ada. “Harapan kami besok di depan sirkuit itu kalau kita sudah kelola, jadi kalau tamu parkir rest area bisa ngopi. Kita tidak berpikir penonton, tapi ini setiap hari mereka ada di sana,” jelasnya. (dpi)