Mataram (Inside Lombok) – NTB saat ini menjadi salah satu daerah penghasil sorgum tertinggi di Indonesia. Berbagai produk olahan sorgum pun telah bisa diproduksi, dan dijual hingga ke pasar global.
Tanaman sorgum adalah salah satu jenis serealia golongan C4 yang memiliki bulir berbentuk bulat kecil dengan warga agak kecoklatan. Jika diolah, sorgum bisa menjadi berbagai produk yang dilirik bahkan sampai ke pasar dunia.
Nur Rahma Yanti, salah satu pegiat sorgum di NTB menerangkan jenis tanaman ini sebelumnya tidak banyak dilirik oleh masyarakat. Kurangnya edukasi membuat masyarakat di daerah-daerah penghasil sorgum di NTB (salah satunya Lombok Timur) menjadikan komoditas itu sebatas pakan ternak.
Melihat banyaknya sumber daya sorgum yang tidak dikelola maksimal itu, Yanti pun membuka toko kue yang khusus mengolah dan memanfaatkan tepung sorgum. Sampai di 2023 ini, usahanya pun semakin berkembang dengan berbagai produk, mulai dari kue sorgum, gula sorgum, hingga madu sorgum.
Diceritakan Yanti, awal mula merintis usaha sorgum di 2017 ia bekerja sama dengan 10 petani di Lombok Tengah yang mengelola lahan pertanian untuk sorgum seluas 10 are. Saat itu produk sorgum yang dibuat di NTB hanya biji sorgum bentuk kemasan sederhana yang belum diolah. Seiring waktu, para petani sorgum terus berkembang hingga luas lahan pertanian yang digarap bisa mencapai 10 hektare dan tersebar tidak hanya di Lombok Tengah, melainkan kabupaten lainnya di NTB.
“Jadi setiap petani beserta keluarganya, dari bapak membudidayakan sorgum, ibu bagian mengolah menjadi produk dan juga anak yang turut membantu mengemas produk,” jelasnya. Dijelaskan Yanti, saat ini sudah ada 22 desa binaan di seluruh NTB untuk penanaman sorgum.
Setiap desa binaan di masing-masing kabupaten menghasilkan produk yang berbeda-beda. Mulai dari beras, tepung, cookies, hingga gula. “Kita dua minggu sekali itu kirim ke Malaysia dan Singapura, 10 produk jadi dan bahan baku berupa tepung, beras dan gula,” jelasnya. (dpi)