Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia Perwakilan NTB memprediksi arus outflow selama Ramadan hingga Idulfitri 1445 Hijriah tahun ini mencapai Rp3,43 triliun, meningkat 5 persen dibanding periode 2023. Terlebih kebutuhan uang akan mengalami peningkatan pada momentum tersebut.
Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap mengatakan untuk menghadapi arus outflow itu BI sudah menyiapkan kapasitas siap edar mencapai Rp3,6 triliun. Pasalnya ada faktor-faktor yang menunjang outflow, di antaranya Tunjangan Hari Raya (THR), Gaji 13, arus mudik, pemberian bansos.
“Di sini kalau kita lihat proyeksi tahun 2024 memang uang pecahan kecil kami perkirakan naik signifikan sebesar 20 persen sedangkan uang pecahan besar naik sebesar 4 persen,” ujar Berry, Jumat (16/2). Ditambah pada momentum tersebut aktivitas ekonomi masyarakat akan meningkat. Mengingat, masyarakat akan membeli beberapa kebutuhan, baik itu pangan, baju lebaran dan yang lainnya.
Guna memenuhi kebutuhan akan uang tunai di masa Ramadan – Idulfitri 1445 H, BI NTB juga menyediakan layanan kas keliling di 2024, sama seperti di 2023. Nantinya berkolaborasi dengan perbankan yang ada, untuk membuka jasa penukaran di hampir semua kantor cabang, kantor pembantu maupun kantor kas untuk memberikan layanan Penukaran kepada masyarakat. “Layanan penukaran uang secara serentak oleh 119 titik akan dibuka untuk tahun 2024. Guna menjaga pemenuhan uang tunai di masyarakat,” terangnya.
Selain itu, layanan kas keliling luar kota yang mengambil rute 3T dan area layanan yang jauh dari jangkauan perbankan. Serta layanan penukaran uang bersama oleh BI dan perbankan yang dipusatkan di Islamic Centre NTB.
“Di samping itu kita juga akan mengadakan layanan kas keliling di daerah-daerah untuk memenuhi kebutuhan layanan untuk pecahan kecil. Seperti di Bima, taliwang, maluk, jerowaru, selong. Jadi nanti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menambah kuota layanan jasa,” jelasnya. (dpi)