24.5 C
Mataram
Jumat, 20 September 2024
BerandaEkonomiRealisasi Investasi di NTB Capai 95 Persen, Tambang Jadi Penyumbang Terbesar

Realisasi Investasi di NTB Capai 95 Persen, Tambang Jadi Penyumbang Terbesar

Mataram (Inside Lombok) – Realisasi investasi di NTB hingga triwulan kedua tahun 2024 ini yaitu mencapai 95 persen atau sebesar Rp25,54 triliun. Di mana target nasional tahun 2024 ini yaitu sebesar Rp26,9 triliun.

Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Wahyu Hidayat, Selasa (6/8) pagi. Ia menyebutkan, realisasi investasi di NTB pada triwulan pertama yaitu sebesar Rp8,848 triliun lebih dan triwulan kedua yaitu sebesar Rp16,7 triliun.

“Mengalami peningkatan sebesar 142 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” katanya. Selama ini, investasi di NTB didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN). Pada triwulan kedua PMDN di NTB yaitu sebesar Rp15,385 triliun. Sedangkan Penanaman modal asing (PMA) yaitu sebesar Rp1,355 triliun.

“Ini menjadi kebanggaan kita ya. PMDN ini, dia yang membangun negeri ini. Meski kita memungkiri bahwa ada PMA-PMA kita yang menyuplai angka realisasi investasi di negeri ini. Tetapi PMDN ini membuktikan kuat untuk investasi,” katanya.

- Advertisement -

Sedangkan untuk kabupaten kota dengan nilai realisasi investasi PMDN tertinggi yaitu Kabupaten Sumbawa Barat yaitu sebesar Rp14.339 triliun. Disusul Kota Mataram sebesar Rp411 miliar dan Kabupaten Sumbawa Rp290 miliar.

Investasi dari PMA yaitu masih diduduki Kabupaten Sumbawa Barat yaitu sebesar Rp807 miliar, Kabupaten Lombok Tengah 172 miliar dan Kabupaten Lombok Utara Rp135 miliar. “Kalau untuk investasi PMDN dan PMA yaitu Kabupaten Sumbawa sebesar Rp15,147 triliun, Kota Mataram Rp457 miliar dan Kabupaten Sumbawa Rp334 miliar,” ungkapnya.

Investasi yang paling banyak masuk ke NTB paling banyak pada sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) sebesar Rp12,453 triliun, disusul sektor perindustrian sebesar Rp2,892 triliun dan perdagangan sebesar Rp653 miliar. “Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu berada di posisi ke empat,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer