Lombok Tengah (Inside Lombok) – Berbagai event yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diklaim telah menghasilkan multiplier effect bagi masyarakat. Sejak diresmikannya Sirkuit Mandalika yang menjadi bagian dari KEK itu, event seperti MotoGP hingga World Superbike (WSBK) disebut telah memberi dampak pada pergerakan ekonomi di NTB dan nasional secara umum.
Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati menerangkan pada MotoGP 2022 saja pihaknya mencatat jumlah penonton mencapai 102.801 orang. Gelaran itu pun memberi dampak ekonomi mencapai Rp3.570 miliar bagi perekonomian NTB, dan Rp4.500 miliar bagi perekonomian nasional.
“Serapan tenaga kerja 4.600 orang, estimasi belanja penonton Rp545,22 miliar dengan perputaran uang penonton Rp697,88 miliar, promosi Rp25.860 juta, akomodasi Rp42,7 miliar, dan UMKM Rp23,08 miliar,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Inside Lombok, Senin (19/6/2023).
Di sisi lain, dalam pengembangan KEK Mandalika pada tahun 2015 dan 2020, ITDC telah memperoleh dukungan Pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) secara tunai dengan total Rp750 miliar dan juga memperoleh dukungan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pinjaman yang telah dimanfaatkan adalah sebesar Rp3,4 triliun.
“Pendanaan ITDC yang bersumber dari bank saat ini masih terjaga kelancaran pembayarannya karena sumber penghasilan usaha yang diperoleh dari kawasan The Nusa Dua dan bisnis lainnya melalui anak dan cucu usaha ITDC,” ujarnya.
Dikatakan, Untuk menjaga kelangsungan usaha dan likuiditas keuangan ke depan, pihaknya akan melakukan terobosan bisnis dengan melakukan optimalisasi aset dengan mitra investasi atas sebagian lahan yang diubah statusnya menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) murni khususnya di The Nusa Dua.
Sementara itu, Direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar menambahkan dampak pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pariwisata. sehingga pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan pemenuhan kewajiban kepada para kreditur.
“Hal ini dapat disesuaikan dengan pertumbuhan pendapatan kami ke depan,” tandasnya. (fhr)