34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiSasar Kalangan Muda di Desa, OJK Masifkan Literasi dan Inklusi

Sasar Kalangan Muda di Desa, OJK Masifkan Literasi dan Inklusi

Mataram (Inside Lombok) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sasar kalangan muda di desa-desa yang ada untuk melakukan sosialisasi dan edukasi literasi dan inklusi keuangan, terutama untuk syariah. Literasi keuangan mencakup pengetahuan tentang lembaga – lembaga keuangan (bank dan nonbank). Sementara inklusi keuangan terkait akses masyarakat kepada lembaga-lembaga keuangan (bank dan nonbank).

Kepala OJK Provinsi NTB, Rudi Sulistyo mengatakan berdasarkan hasil survei literasi dan inklusi keuangan didapatkan, indeks literasi keuangan secara nasional 65,43 persen. Sementara indeks inklusi sebesar 72,02 persen. Indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan menurut jenis Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Untuk keuangan konvensional mencapai 65,08 persen, inklusi keuangan konvensional mencapai 73,55 persen. Sedangkan indek literasi dan inklusi keuangan syariah terbilang masih rendah. Inklusinya 12,88 persen dan literasinya 39,11 persen.

“Dari hasil nasional itu pedesaan yang perlu kita fokuskan (literasi dan inklusi), untuk yang umurnya masih muda. Serta kelompok masyarakat yang tingkat literasi dan inklusi keuangan nya masih rendah,” ujarnya, Rabu (14/8).

Lebih lanjut, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun. tamatan SD sederajat ke bawah. Tidak/belum bekerja, pelajar/mahasiswa, petani/peternak/pekebun/nelayan, dan pekerja selain pegawai/profesional/pengusaha/wiraswasta/pensiunan/purnawirawan.

“Biasanya yang masih muda pasti akan menggunakan literasi keuangannya. Dan kebanyakan mereka ini kena dalam bentuk investasi bodong dan sebagainya. Makanya kita mau fokuskan kesana sosialisasi,” terangnya.

Dikatakan, sampai dengan 9 Agustus 2024, OJK NTB sendiri telah menyelenggarakan 68 edukasi keuangan yang diikuti 9.950 orang, tersebar di 10 kabupaten/kota di provinsi ini. Kolaborasi edukasi bersama Pemda melalui NGERAOS SOLAH (Ngobrol Literasi Keuangan bersama OJK dan IJK), telah diikuti perangkat desa dari 152 desa dan 30 kecamatan di 5 kabupaten/kota. “Kalau target tidak ada, ini kita banyak-banyakin untuk mengedukasinya ke masyarakat,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer